“Mas Dana.. mas Dana yang ngasih Anggi cincin hitam itu?” tanya Rukma lembut ketika hendak tidur.
Dana terdiam. Berusaha untuk tidak tampak mencurigakan. “Ah iya. Itu aku beli di toko perhiasan langganan kita. Bagus kan?”
“Hmm.. iya bagus sih mas.. Tapi..” Rukma menjeda peryataan yang membuat Dana mulai mengeluarkan keringat dingin.
“Tapi apa?!” nada bicara Dana meninggi tiba-tiba, namun tak sedikitpun membuat Rukma terkejut.
“Tapi aku juga pingin mas. Mas kok malah mbeli’in Anggi yang sebagus itu, tapi aku nggak dikasih?” lanjut Rukma memanja.
Dana menghela napasnya. Lalu memilih merebahkan badannya dan mengabaikan permintaan Rukma.
Sementara itu, Rukma membalikkan badannya dan tengah merencanakan sesuatu.
…