“Mungkin honey sudah pulang? Atau mama? Ah sudah jelas honey! Mama kan lagi menginap di rumah kakak!” gumamku tak jelas sambil tetap menikmati air pancuran.
Bayangan itu kembali berkelebat di balik kaca. Aku memilih mengabaikannya. Mengambil sabun dan membersihkan tubuhku.
Masih sibuk dengan urusan ‘bersih-bersih’ bayangan itu masih tampak mondar-mandir. “Honey cari apa sih?! Bikin penasaran. Apa kuajak mandi sekalian ya?” pikirku lalu langsung membuka pintu kamar mandi.
“Hon, cari apa sih?” tanyaku rewel dan memanja, jaga-jaga jika ia langsung tergoda. Tapi.. bukan suamiku yang kulihat ada di balik pintu.
Seseorang mengenakan topeng hitam dan sedang memegang pisau. Kemudian dari balik topengnya tampak senyum yang begitu menyeramkan. Kulihat lagi rupaya ia tak sendiri.
Aku terkejut, namun karena sabun masih melapisi tubuhku aku terpeleset.
Semua gelap.
Itulah ingatan terakhirku.
Aku sedih. Kasihan suamiku.
Ternyata tak lama kemudian ia menyusulku. Senangnya hati ini…
Baca juga: