Seorang ‘Gadis’ yang Menjadi Penggemar Rahasia

“Bas, kamu punya penggemar rahasia lho!” ujar Grace kepada Bas di saat Bas sedang menuntun motornya keluar dari parkiran sekolah.

“Siapa? Kamu?” tanya Bas pede sementara muka Grace kini memerah.

“B-b-bukan!” jawab Grace gelagapan. Memang benar bahwa Grace begitu mengagumi Bas dari banyak sisi. Bas adalah cowok yang tampan, pintar bermain gitar, dan tinggi-besar.

Baca juga:

 

Tapi tampaknya perasaan Grace bertepuk sebelah tangan. Selama ini Bas hanya menganggapnya sebagai teman, tak lebih. Bas sendiri sekarang sedang berpacaran dengan gadis lain.

“Sampai kapan kamu akan diam terpana di situ?” tanya Bas yang sudah duduk di motornya dan hendak mengenakan helm.

Grace terbangun dari lamunannya, kemudian menepi. Ia selalu merasa terganggu dengan apa yang dilihatnya tiap hari. Di sisi Bas yang ia kagumi itu, selalu ada gadis lain. Bukan kekasihnya, tapi.. ya.. ‘gadis’ yang lain.

“Bas! Apapun yang terjadi jangan ikuti gadis itu yak?!” teriak Grace tiba-tiba membuat Bas keheranan. Apa yang dimaksud Grace sebenarnya? Bas merasa bahwa Grace hanya mengibulinya agar tetap bisa dekat bersamanya.

Suara motor tua menggelegar ketika Bas memasuki kompleks perumahan di mana ia tinggal. Tak jarang warga setempat protes dengan suara keras dari motor Bas. Atau setidaknya, neneknya saja yang hobi protes tentang suara motornya itu. Toh anggota kelluarga lain ataupun tetangga tak pernah menegur secara langsung.. Memang nenek adalah orang paling sensi di rumah.

Ketika Bas memarkirkan motornya di halaman rumah, terdengar suara yang khas dari balik pintu. Sebuah suara ketika kuku-kuku bertemu dengan lantai dengan cepat.

Ckckckckckckckckckckck!

Bas sudah menduga, ‘apa’ yang dapat menimbulkan suara khas itu dari balik pintu. Sebuah suara yang sudah pasti menantinya seharian. Bas melangkah perlahan kemudian membuka gagang pintu dengan amat sangat pelan seolah gagang pintunya sudah akan rusak.

Benar saja, baru saja Bas membuka pintu sedikit, keluarlah sedikit moncong hitam dari dalamnya dengan hidung yang kembang-kempis dan basah. Moncong itu juga mengeluarkan suara ‘ngik-ngik’ seperti orang yang sakit asthma.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!