Arwah bibi kini tampak ketakutan. Sesosok mahluk mengerikan muncul di sebelah Gusta. Meraih Gusta dengan sangat cepat, lalu mengambil wujudnya dengan sangat mudah. Gusta dibuang ke tempat yang sama dengan bibinya. Tempat di mana tak ada seorang pun yang mampu menjamah mereka. Tempat yang lebih buruk dibandingkan neraka.
Wajah mahluk itu kini makin sempurna persis dengan Gusta. Rupanya prosesi ‘persembahan’ sudah usai. Paman sudah mewadahi darah Gusta. Dan kemudian menumpangkannya pada sebuah boneka jerami di atas sofa. Perlahan sosok iblis itu kemudian menghilang, sementara sosok boneka berubah menjadi persis dengan Gusta.
‘Bibi’ kini membereskan potongan-potongan tubuh Gusta. Disimpannya ke dalam lemari pendingin. Paman sudah merancang kamar mandi lain yang akan ditanami tubuh Gusta di loteng. Sebuah desain yang sama persis dengan kamar mandi baru di bawah.
Dan seperti tanpa beban, paman berucap, “Tenang saja. Akan kubiarkan lampu terus menyala, supaya kamu tak takut di dalam kegelapan…”
Gusta hanya bisa meratap dalam kegelapan abadi…
Baca juga: