Klefa merasa tercekik ketika mendengar perkenalan dingin dari Ara pada Nod. Begitupun Nod tak percaya dengan apa yang didengarnya.
“Maafkan aku Ara! Setelah kamu jatuh, aku mencarimu kemana-mana! Namun aku tak menemukanmu!” bela Klefa.
“Kau bilang kamu bunuh diri? Jadi bagaimana kisah sebenarnya?” tanya Nod penasaran.
“Aku berbohong padamu. Aku hanya ingin melihat reaksimu padaku ketika aku bilang kalau aku bosan. Namun sebenarnya aku jatuh dari gedung karena sebuah insiden.
“Klefa adalah pacar dari ketua klub tenis ini. Sebelum kami tergabung dalam klub tenis, aku mendengar desas-desus bahwa ketua klub sebenarnya bukanlah orang yang baik. Sementara Klefa sejak awal begitu mengaguminya. Karena kami sudah saling mengenal sejak lama dan aku tak ingin sahabatku disakiti maka aku memutuskan untuk bergabung dengan klub supaya aku tetap bisa menjaga Klefa.
Baca juga:
“Tapi kemudian yang terjadi adalah Klefa berkencan dengan ketua klub tenis. Awalnya aku berusaha berpikir positif bahwa semuanya akan berjalan dengan baik dan menganggap bahwa ketua klub adalah orang baik. Tapi..
“Suatu hari aku tak sengaja memergokinya sedang mencium wanita lain. Dan berhubung ia tahu kedekatanku dengan Klefa, keesokannya ia menebar rumor jelek tentangku. Semua anggota klub kemudian menjauhiku karena aku dituduh senang menggoda senior dan mengajak mereka kencan secara bergantian. Sebenarnya, awalnya aku tak ingin ikut campur dengan urusan Klefa dan ketua klub, namun ketika cara ketua klub yang menyudutkanku, maka aku menilai bahwa ketua klub bukanlah orang yang baik untuk Klefa.
“Tibalah pada hari itu, aku meminta agar Klefa menemuiku di atap gedung. Tapi rupanya Klefa yang kupercaya sekalipun sudah termakan gosip dari ketua klub. Ia malah menuduhku bahwa aku ingin agar Klefa menjauhi ketua klub supaya aku bisa mendekatinya. Di situlah kemudian Klefa justru mendorongku dan aku menabrak pagar pembatas. Sayangnya.. pagar pembatas itu sudah rusak sehingga aku jatuh begitu saja…” ungkap Ara.
“Jadi itu semua adalah kecelakaan?” tanya Nod khawatir dengan kisah Ara.
“Entahlah…” jelas Ara singkat sambil menatap Klefa yang gemetaran. “Aku hanya ingin memastikan bahwa Klefa tidak sedang bersama orang yang salah saat ini. Tapi sepertinya tetap saja ia tak akan mempercayaiku.”
“Ara?!” sahut suara seorang pria dari luar ruangan. Tampak ia bersama rombongan petenis lainnya yang langsung memasang sorot mata tak mengenakkan pada Ara. “Sudah lama aku tak mendengar kabar darimu? Kukira kau sudah keluar dari klub ini. Sedang apa kau di sini?” tanya pria itu.