Alkisah, mulanya pulau Jawa adalah pulau yang diombang-ambingkan oleh gelombang Samudera Hindia. Para dewa yang melihatnya merasa bahwa pulau Jawa membutuhkan pasak raksasa agar manusia bisa hidup di atasnya. Maka diambillah sebuah gunung yang besarnya tak terkira dari daratan India.
Bagai memindah tanah dengan tangan, bagian-bagian kecil dari gunung kemudian terjatuh di sepanjang pulau Jawa. Hingga akhirnya, bagian yang terbesar dijatuhkan. Seluruh Jawa merasakan dentumannya. Di sanalah berdiri pancang terbesar di pulau Jawa, Semeru berdiri gagah. Menjadi saksi bisu atas evolusi manusia yang mengandalkan hidup di tanah Jawa.
Fenomena Semeru
Semeru dengan segala keindahannya tentu juga menyimpan banyak misteri. Berbagai fenomena alam yang ilmiah beberapa kali dapat disaksikan. Ketika es menyelimuti jalur menuju puncak Mahameru, atau ketika topi awan menutupi Mahameru.
Tapi bagaimana dengan jalur tengkorak, yang kerap disebut sebagai area blank 75? Apakah ini merupakan fenomena alam, spiritual, atau dapat dijelaskan oleh ilmu ilmiah?
Fakta Semeru Death Zone
Kabarnya, Semeru death zone ini mendapatkan label angka “75” karena memiliki jurang sedalam 75 meter dan 75% pendaki Semeru yang tewas ditemukan di lokasi ini. Namun, tak ada data pasti yang menyebutkan, berapa banyak jumlah orang yang tewas di area blank 75, atau setidaknya, berapa orang yang tersesat menuju area death zone 75. Tapi tentu saja, nama semeru death zone 75 harus selalu diwaspadai, terutama untuk kamu yang memiliki rencana untuk mendaki Semeru dekat-dekat ini.
Kamu harus tahu pasti, bahwa area blank 75 itu tidak ditentukan oleh koordinat tertentu. Area blank 75 adalah sebuah area luas yang sangat berbahaya. Apa yang menyebabkan area ini berbahaya adalah karena adanya jurang dengan kontur dan ketinggian yang beragam. Bukan tanpa sebab, karena pada fakta semeru death zone memang bukanlah jalur pendakian, melainkan jalur aliran lahar yang terbentuk secara alami.
Area blank 75 terletak di antara jalur Arcopodo dan Cemara Tunggal, menuju ke arah desa Pasrujambe yang terletak di kabupaten Lumajang.
Tetap fokus ketika berada di gunung, baik saat mendaki maupun turun gunung sangatlah penting. Medan pasir yang mendominasi puncak Mahameru bisa jadi menyebabkan stamina cepat turun. Kamu tidak cukup jika cerdas selama menuruni puncak Mahameru, tapi juga cermat dan jangan memisahkan diri dari rombongan. Biasanya karena adanya banyak pendaki yang telah melewati jalur ke arah Kalimati, membuat jalur pasir menjadi bias. Seharusnya mengarah ke Cemara Tunggal, tapi justru mengarahkan beberapa pendaki menuju zona berbahaya blank 75.