Sang Pria yang Kembali dari Masa Depan

“Jangan lupa nanti kita ada kencan <3!” sebuah pesan teks dibaca oleh Ardi. Ia tersenyum dengan senang karena kekasihnya ingat bahwa mereka ada janji kencan malam nanti. Ardi yang tengah bekerja melanjutkan aktivitasnya kembali. Ia membayangkan apa yang harus ia belikan untuk Hana, kekasihnya. Sudah lima tahun mereka pacaran. Kali ini ia ingin memberikan sesuatu yang spesial di hari jadi mereka.

Baca juga:

 

Hana saat ini adalah mahasiswi semester akhir jurusan manajemen. Sebentar lagi Hana akan lulus. Ardi sempat terpikir akan melamarnya saja setelah ini. Tapi momen ini tentu belumlah tepat karena Hana masih sibuk dengan skripsinya. Jika terburu-buru, tentu Hana akan menolaknya dan menyuruhnya menunggu.

Ketika tiba saatnya pulang kerja, Ardi mampir ke toko perhiasan. Ia berencana untuk membelikan sebuah kalung unuk Hana. Di tengah perjalanan, ia melihat seorang pria dengan penampilan lusuh, tertatih-tatih sambil bergumam.

“Putriku! Mana putriku?!” gumamnya. Ardi mengira bahwa pria itu adalah orang gila. Ardi segera menjaga jarak dengannya.

Masih sambil tertatih-tatih pria lusuh itu terus bergumam dan terdengar sedih. Ketika Ardi dan pria itu berpapasan, mereka saling bertukar pandang, mata ke mata. Ardi memilih untuk mengabaikannya dan terus berjalan. Sementara pria itu menghentikan langkahnya.

via GIPHY

“Hei kamu!” pria itu berteriak. Ardi mengabaikannya dan mempercepat langkahnya.

“ARDI!” teriak pria gila itu. Rambutnya yang lusuh dan jenggotnya yang panjang membuat Ardi semakin takut. Ia hendak berlari, tapi pria itu semakin berteriak.

“Kamu pasti mau beli kalung ya? Aku yakin kamu akan pilih kalung dengan liontin biru itu! Hahahaahaha!” teriak pria itu. Ardi tak berani menoleh ke belakang. Ia langsung berlari kencang. Pria gila itu terus berteriak, “Ardi! Sebaiknya kamu tidak usah melamarnya! Ingat itu! Tak perlu kau melamarnya!”

Ardi tak habis pikir apa yang ia hadapi barusan. Kenapa orang gila itu mengetahui namanya. Kenapa ia tahu kalau ia akan ke toko perhiasan. Kenapa orang itu tahu niatannya untuk membeli kalung. Ardi bergegas menuju toko perhiasan sebelum senja semakin gelap. Sampailah ia di sana. Ia melihat aksesoris yang menunjukkan gemerlapnya itu padanya. Satu per satu ia menelitinya, mana yang sekiranya cocok untuk Hana.

“Ah! Aku ingin lihat yang ini!” ujar Ardi sambil menunjuk salah satu kalung.

“Yang ada liontin biru ini ya?” tanya pelayan toko.

“Iya.. yang..” Ardi tercengang. Sebelumnya tak terpikirkan, tapi tiba-tiba Ardi mengingat apa yang dikatakan pria lusuh itu padanya.

Aku yakin kamu akan pilih kalung dengan liontin biru itu!

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!