Minum obat itu!
Malam ini adalah jaga malam pertamaku. Malam yang cukup melelahkan karena ada pasien yang gawat dan harus segera rawat di ICU. Akhirnya setelah melewati malam yang panjang, tiba saatnya untuk morning care dan pemberian obat pagi. Tiba di ruang 513, aku pun hendak memberikan beberapa obat jantung untuk Ibu Lani.
“Loh Sus? Kok minum obat lagi?”
“ Hah? Mungkin ibu salah ingat. Tadi malam kan?”
“Nggak kok, Sus. Setengah jam yang lalu. Beneran.”
Aku pun kebingungan dengan jawaban ibu tersebut. Karena yang bertugas bagi obat pagi itu hanya aku dan memang belum terdokumentasikan di status pasien.
“Obat yang ini, Bu?” ujarku memastikan lagi.
“Iya, Sus. Yang itu. Ada 4 biji juga. Warna plastiknya juga sama.” Jawab Ibu Lani dengan yakin.
“ Kenapa, Sus? Kok Ibu minum obat lagi?” tanya anaknya yang baru keluar dari kamar mandi.
“ Tuh kan, Sus. Anak saya aja lihat.”
“ Tadi yang ngasih Suster yang senyumnya manis banget itu lho, Sus. Yang dulu pernah pasang infus saya pas tengah malam. Pas dirawat seminggu yang lalu.”
“Yang mana ya, Mas? Biar nanti saya pastikan ke perawatnya” sahutku penasaran.
“ Yang itu lho, Sus, pakai kacamata, rambutnya sebahu, badannya kecil.”
Seketika bulu kudukku pun berdiri semua. Sembari berusaha menenangkan diri, aku pun pamit keluar kamar. Namun tanganku tetap saja dingin dan gemetaran. Aku pun pergi ke ruang perawat dengan muka pucat. Junior ku yang melihatku seperti itu pun langsung bertanya mengenai kondisiku karena mengira aku sedang sakit. Setelah aku ceritakan semua padanya, dia tidak percaya dan merinding juga. Karena perawat yang dimaksud pasien itu baru meninggal dua minggu yang lalu karena dirampok.
Baca juga: