Teori Ilmiah untuk Menguak Misteri Pembakaran Spontan (SHC)
Oke sekarang kita agak ilmiah dikit ya! Sebenarnya apa hal-hal yang menjadi penyebab kasus SHC dan bagaimana itu semua masih nggak bisa menjawab misteri SHC. Kita ambil beberapa contoh yang menurut aku paling pas.
Teori pertama – Mobilitas Rendah
Kita mulai dari yang paling sederhana. Hampir semua kasus ‘yang dinaytakan’ sebagai SHC itu korbannya adalah orang yang mobilitasnya rendah. Bukan berarti malas ya. Kayak misalnya kakek-kakek, nenek-nenek gitu lah ya. Sudah jarang aktivitasnya. Lalu juga menderita obesitas, ditambah punya kesehatan yang buruk. Jadi ada kemungkinan sebenarnya sebelum terbakar mereka sudah meninggal. Atau ketika terbakar, mereka sudah nggak bisa gerak karena sudah nggak mampu.
Ya masuk akal juga sih. Kayak kasus puntung rokok, itu mereka sebenarnya menjatuhkan rokok karena sudah meninggal duluan. Terus karena sudah meninggal, ya sudah. Nggak akan kebangun buat madamin apinya.
Teori kedua – Efek Berantai
Teori kedua ini tentang teori “Efek berantai”. Jadi semacam lanjutan dari teori sebelumnya. Karena teori sebelumnya nggak menjelaskan tentang kenapa badannya bisa sampai kebakar habis gitu.
Urutannya semacam ini, katakanlah ada sumber api kecil, seperti rokok, atau percikan api pemanas ruangan, jatuh ke pakaian korban. Lalu pakaian ini pasti akan lubang kan, lalu percikan ini jatuh ke kulit dan membuat kulit terluka. Kulit yang terluka ini terdapat lemak yang mudah terbakar. Terbakarlah kulit dan lemak ini, yang kemudian didukung oleh pakaian korban. Nah teori ini sudah dibuktikan dengan babi. Bukan babi ngepet yang baru-baru ini lagi viral lah ya. Jadi intinya karena reaksi kecil, dan kandungan lemak dalam tubuh, akhirnya tercipta reaksi berantai yang menyebabkan tubuh terbakar. Menurut teori ini, lemak dalam tubuh tersedia cukup banyak untuk membakar.
Teori ketiga – Kelebihan Produksi Zat Kimia dalam Tubuh
Teori ketiga, masih berkaitan dengan tubuh. Ahli kimia Inggris Dr. John Emsley menyatakan bahwa kasus pembakaran manusia secara spontan bisa jadi karena adanya kelebihan produksi cairan pirophorik, diphosphane, di usus. Pembakaran diphosphane dapat memicu terbakarnya gas hidrogen dan metana di usus, yang akan menjelaskan kasus-kasus yang disaksikan di mana api biru terlihat berasal dari perut.
Hmm teori yang menarik. Tapi menurut teman-teman gimana? Aku mau denger dari kalian. Apakah kasus SHC ini murni organik atau ada hal lain yang bisa jadi pemicunya? Coba share deh di kolom komentar!