Melihat raut wajahku yang ketakutan sepertinya suamiku memahami mengapa aku memaksanya berdoa. Kami berdua berdoa. Awalnya masih sulit mengucapkan doa. Sampai akhirnya, upaya yang ketujuh kali, aku berhasil merasa tenang dan bisa berdoa dengan lancar.
Sesuai dengan nasehat ayahku, ketika kamu berada di rumah, jangan lupa untuk selalu mendoakan arwah leluhur dan arwah yang mungkin belum tenang di lingkungan sekitar kamu. Maka kami berdoa untuk itu semua. Memohon agar jiwa yang belum tenang diampuni dosanya dan tidak lagi mengganggu kami.
Seusai berdoa, kami bersiap untuk kembali ke rumah mertua. Satu per satu lampu kami matikan. Tiba-tiba terdengar suara geletakan kecil dari ruang tamu.