Aneh. Sesaat aku merasa ‘terdorong’ oleh sesuatu. Seolah ada yang tidak menginginkan kehadiranku di sini. Suamiku melangkah menuju pintu depan. Kututup gerbang rumah dan kukaitkan kembali gerendel gerbang. Kulihat teras rumah dan pekarangan kecil di rumah ini.
Tampaknya sangat kotor sekali. Tidak hanya debu, dedaunan, serangga yang mati, noda bekas genangan air juga menambah list hal yang harus kami bersihkan siang ini. Rasanya ini terlalu kotor. Suamiku baru saja membuka pintu ketika aku mengamati tiap detail yang harus kami bersihkan siang ini.
Suamiku langsung masuk ke rumah. Sedangkan aku, masih saja terpaku dengan semua detail yang menurutku aneh ini. Aku menyusul suamiku masuk ke dalam. Aku terkejut karena rumah ini tampak lebih suram dari biasanya.
Aku tidak tahu, apakah karena sudah setahun tidak dibersihkan atau memang perasaanku benar kalau ada “sesuatu” di sini. Aku masih berusaha berpikir positif, mungkin memang karena sudah lama tak dikunjungi. Lalu aku dan suamiku bersiap membersihkan rumah ini.
Baca juga:
Seharian kami membersihkan rumah ini. Suamiku masih sibuk memeriksa apa lagi yang harus dibenahi di dalam rumah ini. Sementara aku, duduk di teras rumah. Beristirahat dan melamun. Entah apa yang aku pikirkan, tapi aku sedikit terbelalak ketika melihat gerbang coklat itu.
Gerendelnya terbuka.