Ia pun menanyai satu-satu anggotanya dan semuanya pun tidak ada yang merasa melakukannya. Suamiku pun tidak percaya begitu saja. Dia menduga perawat tersebut sedang berusaha melindungi anggotanya.
Baca juga:
Akhirnya perawat itu pun mengumpulkan anggotanya dan menyuruh suamiku untuk menunjuk perawat yang berbuat kasar tersebut. Suamiku pun mengamati semua perawat satu persatu. Cukup lama dia mengamatinya dan wajahnya pun menunjukkan keheranan. Dia berkata tidak ada satu orang pun perawat di situ yang sesuai dengan ciri-ciri pelaku.
Namun, suamiku bersikeras bahwa perawat itu pasti sedang sembunyi dan menyebutkan ciri- cirinya. Dia tinggi, putih, rambut sepunggung dan mengombak. Para perawat pun bingung karena tidak ada sama sekali perawat dengan ciri- ciri tersebut. Karena suamiku masih bersikeras, perawat itu pun meminta bantuan security untuk membukakan CCTV. Aku, suamiku, perawat penanggung jawab melihatnya bersama- sama.
Hening.
Tidak ada apapun.
“Ada yang aneh?” tanya security kepada kami.
“Ini aneh.” Jawab suamiku.
“Tidak ada seorang pung yang masuk.” Suster penanggung jawab menanggapi.
“Iya, tidak ada siapa pun yang masuk.”
Suara siapa itu? Tak ada lagi yang masuk ke ruangan ini sebelumnya, dan aku.. belum mengatakan sepatah katapun.
Baca juga: