“Hah?! kau gila ya? Mana mungkin sih? Dia itu berisik sekali. Bahkan ketika di perpustakaan saja harus aku lempar kertas baru bungkam.” balas Josh jengkel dengan suara keras. Membuat perhatian seisi kedai terpusat pada mereka. Yoongi kemudian memberi isyarat kepada yang lain untuk mengabaikan mereka.
Ketinggalan dengan episode sebelumnya? Baca di sini: Pada Akhirnya, Perlahan Dirinya Luluh
“Ohh.. jadi kamu tidak suka dengannya? Padahal dia jago sekali dance, siapa tau kamu mau berkolaborasi dengannya. Kalau dia mengajakmu, kamu adalah perempuan paling beruntung. Sudah sana pulang, aku mau memandangi gadis itu.” jelas Yoongi.
“Dasar laki-laki genit. Tatapanmu sangat menjijikan. Aku rasa dia tahu bahwa kamu melihatinya. Jangan sampai dia menghindarimu karena kelakuanmu itu.” ucap Josh sambil pergi membayar bubur dan teh manis hangatnya.
“Salam untuk pacarmu!” teriak Yoongi pada Josh.
“Siapa?” tanya Josh menghentikan langkahnya.
“Hoseok” jawab Yoongi mengejek.
Josh memasasng wajah masam. “Semoga kamu beruntung mendapatkan hati gadis ini!” kata Josh sambil memberi kode melirik Agnes kepada Yoongi.
“Pasti aku akan mendapatkannya!” balas Yoongi.
“Bibi!” Agnes memanggil salah satu pelayan kedai.
“Iya? Ada yang bisa saya bantu?” tanya pelayan itu.
“Aku mau pesan chamchi kimbab, masakan di kedai ini enak sekali! Aku tidak bisa berhenti makan” pinta Agnes.
“Ahh.. dia lucu sekali! Makan yang banyak Agnes!” ucap Yoongi pelan dari kejauhan.
“Yoongi” panggil ibunya menghentikan lamunan Yoongi.
“Ya Bu?” tanya Yoongi.