Malam harinya, tanpa membocorkan rahasia apapun, aku memenuhi janji untuk tidur bareng mama. Sebenarnya Uyak juga memaksa minta ditemani lagi, tapi aku menggunakan alasan ini:
“Uyak kan cowok. Nggak boleh penakut. Lagian kalau beneran ada hantu, Uyak harus tanggung jawab karena Uyak sendiri yang mancing kan? Lagian siapa tahu hantunya cantik, jadi Uyak bisa ajak kenalan!” ucapku.
“Ciciiii ahhhh!” teriak Uyak, lalu kemudian aku bergegas lari menuju kamar. Mama belum pulang. Jadi aku memutuskan untuk membaca-baca buku cerita yang lucu supaya perhatianku teralihkan. Tiba-tiba saja aku tertidur pulas.
Baca juga:
Ketika terbangun, mamaku sudah berada di sebelahku. Tertidur begitu pulas. Tampak begitu kelelahan karena rewang seharian penuh hari ini. Mungkin saking kelelahannya, mamaku jadi lupa mematikan lampu. Biasanya kami tidur dengan lampu yang mati.
Baru saja aku hendak beranjak dari kasur dan kemudian mematikan lampu, tiba-tiba semua menjadi gelap.
HLAP!
Aku mendengar suara sekring yang memutuskan arus listrik. Njeglek kah? Tapi mengapa semua terjadi tepat ketika aku terjaga dan benar-benar sadar?
