Di ruang klub Kesenian …
“Eh… kita bertemu dia lagi. Si gadis yang melempari kita kemarin di perpustakaan!” kata Jin dengan suara bisikan yang cukup keras untuk didengar orang satu ruangan. Josh melirik ke arah sumber suara ketika mendengar ocehan Jin dan kawan-kawannya.
Kamu ketinggalan dengan kisah sebelumnya? Baca episode sebelumnya di sini: Berjuang Mendapatkan Cinta di Sekolah
‘Ah… dia lagi si penakut. Dan… dia yang tadi ikut menyapu denganku..’ batin Josh kesal.
“Hei… gadis yang tadi berlari bersamaku datang kesini juga” kata Yoongi kegirangan.
“Mana?” tanya Hoseok.
“Itu, yang berdiri di sebelah gadis yang menyapu bersamamu” ucap Yoongi sambil menunjuk Agnes.
Agnes yang sedari tadi menyadari gelagat aneh dari Yoongi dan Hoseok merasa risih, “Apa-apaan mereka itu? Ulahnya seperti seorang penguntit.” kata Agnes.
“Egi! Dia juga kesini, mimpi apa aku ini…??” ucap Taehyung tak percaya.
“Kamu kenapa sih?” tanya Jimin bingung dengan tingkah laku Taehyung dan kawan-kawannya yang aneh dan menjadi-jadi.
“Tidak aku baik baik saja kok” ucap Taehyung sambil tersenyum.
“Kami mengumpulkan kalian disini untuk membicarakan acara promosi penampilan kalian dan perlombaan fotografi poster” kata koordinator pengurus acara. “Kami harap kalian dapat bekerja sama dengan baik.” ucapnya.
“Kini kami membagikan beberapa tim, pertama Tim Produser, kedua Tim Dance, ketiga Tim Fotografer, keempat Tim Vocal, kelima Tim Artistik dan Stage, sisanya adalah tugas kami sebagai panitia penyelenggara. Kegiatan ini akan diadakan setelah ujian kenaikan kelas, kami harap kalian dapat membagi waktu belajar dan latihan kalian. Untuk latihan dan persiapan akan dilaksanakan besok lusa” lanjutnya.
Baca juga:
“Berhubung sebentar lagi kalian akan pulang jadi kami hanya bisa memberitahu sedikit info, untuk informasi lebih lanjut kalian bisa menghubungi kami para panitia. Terima kasih.” katanya megakhiri penjelasan tanpa memberi ruang untuk bertanya.
“Yah.. gini doang?” kata Egi.
“Kirain mah setengah jam apa satu jam, udah bagus potong pelajaran sejarah. Tugas ngerangkumnya berlanjut. Pinjam catatan dia saja.” Ucap Agnes.
“Untung tugasku sudah selesai.” kata Josh sambil membuka ponselnya. Terdapat sebuah pemberitahuan percakapan.
Heh Josh! Tugasmu nggak ada di laci!
Josh menghela napas, lalu membalas percakapan itu dengan cepat.
Aku lupa, aku sudah mengumpulkannya supaya kamu nggak nyontek :p
TING!
Dasar pelit!
Josh tersenyum nakal. Rencananya berhasil kali ini.
Makanya rajin belajar! Jangan mau enaknya aja :/
“Kalian masih mau disini sampai kapan?” tanya Namjoon si anak pintar itu.
“Aku sih mau balik ngapain lama lama disini?” kata Agnes meninggalkan ruangan.
“Ruangannya mulai gelap hati hati ya kalian” kata Josh sambil keluar ruangan disusul oleh Egi yang tak berkata-kata.
“Dia itu sukanya menakut-nakuti orang saja!” protes Jin ketika Josh sudah tak tampak lagi oleh pandangan matanya.
“Nggak ah! aku rasa dia orang yang ramah” ucap Hoseok.
“Ramah dari mana? Wajahnya cukup menantang untuk diajak berantem” kata Jimin kesal.
“Dia tadi sempat membantu gadis itu menyapu lapangan” kata Yoongi sambil menunjuk Hoseok yang dengan pede-nya membela Josh.
“Oh… jadi siapa namanya?” tanya Jin.
“Nggak sempat kenalan. Dia hanya memberiku sapu dan pengki lalu meninggalkanku” kata Hoseok polos.
“Kalau menurutku yang tidak ramah itu gadis yang pertama kali menjawab pertanyaan Namjoon.” kata Jungkook. Yang dimaksud adalah Agnes.
“Nggak mungkin. Dia baik kok. Cukup menarik perhatianku” ucap Yoongi.
“Kenapa tiba-tiba dia jadi genit seperti itu?” tanya Taehyung bingung.
“Mungkin karena akhir akhir ini dia mendapatkan nomor ponsel seseorang yang sudah diincarnya dari awal sekolah” kata Namjoon.
“Aku mau pulang. Kalian malah ngomongin gadis gadis itu. Tapi menurutku yang menarik itu Egi” kata Taehyung sambil tersenyum dan beranjak pergi.
“Semuanya aja ngomongin gadis gadis itu..” kata Jungkook kesal lalu meninggalkan kawan-kawannya yang bertingkah seperti orang gila.