Misteri Estefanía Gutierrez Lázaro: Kisah Nyata di Balik Fenomena Paranormal

Berjudul “Veronica,” film produksi Netflix ini mendapat reputasi sebagai salah satu film paling menyeramkan yang pernah ada, dirilis pada 2017. Berakar dari peristiwa nyata, narasinya menggambarkan kisah kelompok remaja yang terjerumus dalam petaka setelah bermain papan Ouija. Menurut survei, hanya segelintir penonton yang berhasil menonton film ini hingga akhir tanpa meninggalkan kursi mereka di bioskop. Tujuan saya bukanlah mengulas film tersebut, melainkan untuk berbagi dan mendalami kisah nyata yang menjadi inspirasi film horor ini.

Sumber Inspirasi

Film tersebut mengambil inspirasi dari peristiwa tragis yang terjadi pada tahun 1991, dikenal sebagai Kasus Vallecas, berlokasi di sebuah apartemen di Calle Luis Marin 8, Vallecas, Spanyol. Kejadian ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat luas tetapi juga menjadi subjek investigasi polisi, menjadikannya salah satu kasus paranormal pertama yang resmi didokumentasikan oleh kepolisian. Kejadian ini terus menjadi topik yang populer dan sering dibicarakan di kalangan penggemar okultisme di Spanyol.

Foto Estefanía Gutierrez Lázaro dalam bingkai
Foto Estefanía Gutierrez Lázaro dalam bingkai

Estefanía Gutierrez Lázaro, seorang remaja berusia 15 tahun dari Madrid, tinggal bersama orang tuanya di sebuah apartemen yang sederhana. Dia memiliki ketertarikan mendalam terhadap dunia spiritual. Dalam satu kesempatan, dia mengundang dua temannya untuk mengadakan sesi papan Ouija di sekolah, dengan harapan dapat berkomunikasi dengan mantan pacarnya yang telah meninggal dalam sebuah kecelakaan motor. Papan Ouija yang mereka gunakan, sebuah warisan dari seorang kakek tua, dianggap sebagai jembatan komunikasi dengan alam lain. Namun, sesi mereka terganggu ketika seorang guru menemukan dan merusak papan tersebut.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!