“Kalau anda ingin membangun hotel yang sukses, siapkan satu kamar kosong di lantai ketiga, kamar nomor 9.” ujar seorang konsultan kepadaku. Pakaiannya begitu rapi. Tapi sarannya yang barusan malah membuat dirinya lebih terdengar seperti dukun, dibandingkan seorang konsultan pembangunan hotel.
“Kenapa saya harus melakukan itu? Bukannya apa-apa, tapi saya tidak begitu percaya dengan hal-hal mistis. Maaf saja.” jawabku menolak saran yang bagiku tidak relevan di zaman ini.
Konsultan yang bekerja sama denganku sangatlah bagus. Hasil dari analisis datanya dan pengajuan persyaratan yang aku titipkan padanya juga selalu tembus dengan cepat dan mudah.
Memang bayarannya lebih mahal dibanding konsultan lain. Di sisi lain, namanya juga sudah cukup terkenal. Tapi mendengar saran yang baru saja ia lontarkan, rasa hormatku padanya menjadi berkurang.