Namaku Rafa. Aku adalah siswa kelas 4 di SD Angkasa Pertiwi. Aku punya kakak laki-laki, namanya Bima, yang sekarang duduk di kelas 10 di SMA Angkasa Pertiwi. Kami hidup di kota kecil yang tenang dan indah bernama Magelang.
Suatu hari, Kak Bima pulang dengan wajah yang sangat cerah. Dia bilang, di sekolahnya akan ada “Ekspedisi Lingkungan” yang akan disiarkan oleh stasiun TV nasional. Dia tampak sangat bersemangat dan bilang, “Rafa, Kakak akan berpartisipasi di ekspedisi itu!” Ketika Mama bertanya apa yang akan dia lakukan, Kak Bima hanya menjawab dengan misterius, “Ini surprise, Ma. Nanti saja Mama tonton.” Ketika Papa pulang dari kantor, Kak Bima juga memberitahu berita yang sama. Kami semua jadi penasaran.
“Bisakah kamu memberi sedikit petunjuk, Kak?” tanyaku.
“Tidak,” jawabnya sambil tersenyum lebar.
“Lalu, apakah ini berhubungan dengan alam?” tanyaku lagi, penasaran.
“Ah, Rafa ini. Nanti saja tonton acaranya di TV, ya. Kakak tidak mau memberi spoiler,” jawabnya sambil tertawa. Kami bertiga hanya bisa bertukar pandang, penasaran.
Hari demi hari berlalu, dan Kak Bima tetap menjaga kerahasiaannya dengan baik. Kami semua menjadi semakin penasaran, tetapi kami berhenti bertanya karena Kak Bima selalu menjawab dengan jawaban yang sama.
Akhirnya, hari H tiba. Kak Bima berangkat pagi-pagi dengan membawa ransel dan botol air besar. Dia tampak sangat bersemangat dan penuh energi. Dia pulang dengan wajah yang puas dan lega, tetapi dia masih belum mau membocorkan apa yang telah dia lakukan di ekspedisi tersebut.
Seminggu kemudian, kami semua berkumpul di ruang keluarga untuk menonton acara tersebut. Papa bahkan sengaja mengambil cuti dari kantor hanya untuk menonton penampilan Kak Bima. Acara pun dimulai. Ada berbagai segmen yang menarik, mulai dari pembicaraan tentang lingkungan, lomba cipta lagu lingkungan, dan juga beberapa penampilan dari siswa SMA dari seluruh Indonesia.
Kemudian, tiba saatnya untuk menayangkan “Ekspedisi Lingkungan”. Tiba-tiba, Kak Bima berteriak, “Ini dia, siap-siap!” Kami semua memandangi layar TV. Lalu, kami melihat Kak Bima dan beberapa temannya di layar TV, mereka sedang membersihkan sungai dan menanam pohon di tepi sungai. Kak Bima tampak sangat serius dan bersemangat melakukan pekerjaannya.
Kami semua terkejut. Mama dan Papa tampak bangga. “Jadi inilah yang kamu sembunyikan dari kami? Kamu melakukan aksi peduli lingkungan!” kata Mama. Papa tersenyum lebar dan memel
uk Kak Bima, “Kamu hebat, Nak. Ayah bangga denganmu.”
Kak Bima tampak malu tapi senang. Dia menjawab, “Ya, karena ini penting, Ma, Pa. Kita semua harus peduli dengan lingkungan.”
Semua orang di ruang itu tersenyum, bangga dengan apa yang Kak Bima lakukan. Meski acara tersebut bukan panggung hiburan seperti yang kami kira sebelumnya, tetapi itu lebih dari cukup untuk membuat kami bangga. Kak Bima telah berkontribusi pada lingkungan, dan itu adalah hal yang sangat berharga.