“Selamat hari jadi yang kelima sayang!” ucap Ardi pada Hana.
“Cantiknya!” Hana tertawa bahagia melihat bayangan biru gelap berbentuk penyu yang tampak di liontin itu.
“Aku yakin kamu pasti suka dengan itu.” ucap Ardi tersenyum. “Ah pesanannya sudah datang! Ayo kita makan!” ucap Ardi ketika melihat pelayan datang dengan hidangan yang mereka pesan. Malam itu menjadi malam terindah bagi kedua pasangan yang sudah 5 tahun menjalin kasih. Setidaknya begitu yang mereka pikirkan hingga saat itu.
Sebelumnya dalam Sang Pria yang Kembali dari Masa Depan
Hujan deras ketika Ardi telah sampai di apartemennya. Entah mengapa Ardi merasa begitu gelisah malam ini. Tidak seperti biasanya, Ardi merasa tak tenang jika mereka pulang sendiri-sendiri malam ini. Maka Ardi memutuskan untuk menemani Hana pulang hingga sampai ke rumahnya. Sementara Ardi mengawasi sekitarnya, memastikan tidak ada pria itu mengikuti mereka. Baru saja Ardi berganti pakaian, tiba-tiba ada yang memencet bel apartemennya.
Baca juga:
Seolah-olah Ardi sudah tahu siapa yang ada di balik pintu, Ardi bersiap-siap dengan tongkat pemukul. Siap-siap seandainya yang ada di balik pintu adalah pria menyeramkan itu. Bel berbunyi lagi. Ardi masih melangkah dengan perlahan-lahan. Diintipnya lubang yang memperlihatkan luar pintu. Belum jelas ia mengintip siapa yang ada di balik pintu, sebuah suara mengejutkannya.
