Sayup-sayup kudengar suara tawa anak kecil.
Mungkin anak tetangga. Batinku.
Baca juga:
Setelah beberapa saat mencoba meyakinkan diriku sendiri, kali ini aku mendengar suara yang tidak lagi sayup-sayup. Kudengar jelas suara tawa anak kecil itu.
Tiba-tiba sesuatu berlari ke arahku dan melewatiku. Tepat di depan mataku. Sekelebat bayangan. Tampak seperti anak kecil, namun.. aku tahu pasti itu bukan anak kecil.
Melihat itu bulu kudukku langsung berdiri. Kucoba untuk berdoa.
Bapa kami yang ada di s-s-s-surga..
B-b-b-apa k-k-kami…
Bapa kami yang ada di surga
D-d-d-dimuliakanlah namaMu..
Begitu terus aku hanya mengulang bait awal doa Bapa Kami. Seolah ada yang menghalangiku untuk berdoa.