Aku mulai was-was, apakah ada orang lain di sini? Kulihat sekelilingku. Tidak ada siapapun.
Kulihat lagi sudut-sudut halaman. Siapa tahu ada orang yang berniat tidak baik kepada kami.
Aman. Tidak ada seorang pun.
Kukaitkan lagi gerendel gerbang coklat. Kupastikan lagi kalau gerendel ini tidak akan terbuka.
Baru saja aku berbalik dan kembali duduk di teras. Kulihat lagi gerbang itu.
Astaga!
Tidak hanya gerendelnya. Gerbang itu kini sudah terbuka setengah.
Aku berlari ke gerbang itu, sekalipun hatiku mengatakan agar jangan kembali ke gerbang itu.
Kupastikan lagi kalau tidak ada orang.
Benar-benar tidak ada orang.