Kemarin pas nulis kisah misteri perdanaku (baca lagi: Pemuda Ini Mengira Kawan-kawannya Masih Hidup, Tapi Ternyata ) aku kepikiran ini: hantu pernah nulis kisah misteri tentang kita nggak ya?
Apakah dunia lain sungguh-sungguh berbeda dengan dunia kita? Apakah hantu itu sungguh-sungguh menyeramkan? Atau sebenarnya dunia lain hanya kebalikan dari dunia kita? Kita hidup di siang hari, mereka di malam hari. Kita kelihatan, mereka nggak kelihatan.
Bukan berarti kalau aku penasaran sama dunia lain aku pingin ke sana juga. Plis yaa..plis -_-
Tepat saat aku menulis ini, hujan deras, kilat sambar-menyambar, menjadi satu. Itulah Indonesia.
Aku suka heran sama acara-acara TV Indonesia pas malem. Akhir-akhir ini suka banget ada acara live uji nyali di lokasi angker A. Besoknya lokasi angker B. Besoknya lagi lokasi angker A yang disetting kayak lokasi angker C (?) Ya dan anehnya acara begituan itu makin hari makin banyak yang suka nonton. Termasuk adikku -_- Jadi tiap malem dia nonton acara TV itu. Volumenya digedein. Aku yang lagi sibuk nulis cuma denger teriakan-teriakan gak jelas dari peserta uji nyali yang jauh lebih nyeremin dari mahluk dunia lain. Persentase suara teriakan peserta uji nyali dalam satu kali tayang 98%. Dua persen sisanya bisa jadi penampakan sungguhan. Itu pun kalau ada hantu yang kurang kerjaan mau ngeksis di TV.
Baca juga:
Apa yang bikin paket acara itu nggak kasihan ya sama hantu? Hantu kan juga punya kehidupan :'(
Lagian juga ya,,nggak ada untungnya membuat acara yang 98% durasinya hanya berisi teriakan. Belum lagi kalau tiba-tiba ada penampakan hantu yang berdarah-darah. Menurut Standard Program Siaran (SPS) Indonesia Bab XVI Pasal 30 tentang Pelarangan dan Pembatasan Program Siaran Bermuatan Mistik, Horror, dan Supranatural (eciah) penampilan hantu yang berdarah-darah, nggak lengkap badannya, dan yang gitu-gitu itu dilarang. Nah kalau tidak sesuai SPS nanti program tersebut bisa terkena sanksi administratif atau bahkan penghentian sementara. Kasihan kan hantunya nggak bisa ngeksis lagi? Harusnya kalau mau bikin acara gitu to, krunya nyiapin betadine atau selimut biar penampakannya nggak terlalu ekstrem.
Kembali lagi. Hantu juga punya kehidupan. Sadar nggak sih kalau kalimat “hantu juga punya kehidupan” itu rancu? :v
Hantu punya kehidupan. Baca lagi deh. Hantu punya kehidupan. Masih nggak paham? Hantu punya kehidupan?? Ya kali hidup -_-
Tapi hidup itu relatif juga sih. Ada orang hidup yang mati. Ada juga orang mati yang selalu hidup di hati. Bahkan setelah mati pun, kita yakin kalau ada kehidupan lain sesudahnya. Iya. Di dunia lain. Jadi kalau ada orang bilang hantu itu hidup di “dunia orang mati” itu justru salah. Justru banyak manusia lah yang sudah mati bahkan saat dia hidup. Dunia hantu itu malah lebih abadi. Mereka gak mati-mati buktinya. Dan hebatnya, selalu jadi trending topics.
Aku mau coba memposisikan hantu yang nulis kisah misteri tentang manusia. Ambil sajalah dari kisah misteri yang aku buat kemarin. Ini yaa:
Hantu Muda ini Mengira Kawannya Masih Mati, Tapi Ternyata…
Malam itu, cuaca lebih mendung daripada biasanya. Aku dan teman-temanku sudah menantikan saat-saat ini dari senja tadi. Badai mematikan di lautan! Satu momen yang tepat untuk diabadikan dalam kebersamaan. Kami menghitung mundur momen langka ini. Maklum, kami sudah makin sulit berkumpul sejak kami lulus akademi hantu 5 tahun lalu. Ada yang sibuk dengan pekerjaannya menerror anak-anak alay. Ada yang sudah mengurus keluarga (?). Aku sendiri? Ya tak perlu lah kamu tahu apa yang aku kerjakan selama ini.
Sudah saatnya! Kami semua terfokus pada cermin keramat yang sudah menghitung mundur. Lima, empat, tiga, dua, satu. Akhirnya wajah seram kami terabadikan. Kami yang berkumpul di sini secara kebetulan, sangat kebetulan bisa karena celetukan salah seorang teman di grup jejaring sosial kami.
“Eh guys… Aku lagi di Laut Selatan nih! Ada yang di Laut Selatan gak? Main ke mana gitu yuk mumpung selo?” ujar salah seorang temanku.
Baca juga:
Celetukan itu rupanya dibalas banyak temanku yang lain. Hampir semua ada di Laut Selatan sedang liburan. Aku sampai sekarang berpikir, kok bisa ya kebetulan begini? Tapi tak apa lah.. Yang penting kami sekarang senang karena bisa berkumpul lagi.
“Nti! Makasih yaa udah bikin kita kumpul gini? Coba kalau kamu nggak nyeletuk gitu di grup, pasti sekarang masih pada sibuk sendiri-sendiri.” Ujarku ke Kunti sesaat setelah aku melihat hasil terawangan bersama.
Kunti hanya terdiam. Bingung. Lalu bertanya, “Kok aku? Bukannya yang kirim wangsit itu Bang Wo ya?”
Kini giliran aku yang terdiam. Lalu mencari Bang Wo. Dia sudah agak jauh memandang lautan yang bergejolak. Ah, mungkin memang aku yang lupa. Kenapa aku harus bingung? Lebih baik aku menikmati momen kebersamaan ini.
Teman-temanku seperti kembali ke masa ketika mereka baru saja ke dunia lain. Ada yang bingung apakah dia sudah mati atau masih hidup. Ada yang bermain dengan anggota tubuhnya yang sudah lepas. Ada yang memainkan badai. Ada yang masih sibuk dengan cermin keramatnya. Puas melihat seramnya teman-temanku, aku duduk melihat mereka dari kejauhan. Tak kusadari Gerandong sudah melayang ke arahku.
“Bro! Nggak nyangka banget ya gara-gara kamu tanya ada yang selo di grup kita akhirnya pada ngumpul gini!” ujarnya sambil menepuk bahuku.
Sekarang aku benar-benar bingung. Aku menatap Gerandong dengan bingung. Gerandong tetap melongo karena biasanya emang gitu. “Kenapa bro?”
Baca juga:
Aku tidak menjawab. Kubuka asap sesajenku. Kulihat lagi wangsit-wangsit di grup. Aneh. Wangsit kemarin sudah tidak ada. Aku coba ganti bahan sesajen dengan yang baru. Nihil. Tidak ada wangsit ajakan itu.
“Ndong! Coba kamu lihat ini deh!” kataku sembari menyodorkan asap sesajenku.
Gerandong sudah tidak ada.
Aku berdiri. Baru menyadari kejanggalan ini. Teman-temanku menghilang semua. Aku melihat sekeliling. Sepi. Hanya sambaran petir yang aku dengar. Sampai akhirnya, asap sesajen yang menebal menarik perhatianku.
Wangsit dari grup.
“Hai bro.. lama nggak jumpa ya?”
“Udah lama ya sejak kejadian itu?”
“Iya..gara-gara itu kita jadi susah kumpul bareng”
“Eh ini kayaknya sudah ada satu orang yang kita tunggu nih. Lengkap deh”
“Iya iya .. lengkap sudah.”
“Kapan mau dijemput?”
“Sekarang aja yuk?”
“Hai bro..udah..nggak usah lihat asep mulu..lihat ke sekelilingmu!”
Tiba-tiba tubuhku jadi kaku. Aku tidak berani memalingkan pandanganku dari asap sesajen. Kuberanikan diri untuk menatap sekitar. Tidak ada apapun. Tiba-tiba dari belakang ada yang menyentuh pundakku.
“Hai brooo… Kami sudah menunggumu sejak lama!” ujar suara gagah itu dari belakang.
Saat kubalikkan badanku, kulihat barisan teman-temanku. Mereka semua berbadan utuh. Tangan yang menyentuhku, adalah tangan manusia yang amat indah.
“Surpriiiiiseeeeee!!!!”
Aku ingat sekarang. Aku ingat. Aku lari meninggalkan mereka ketika ada penjaringan untuk reainkarnasi. Aku ingat aku tidak memperingatkan mereka dan berlari begitu saja. Ketika petugas reinkarnasi datang, aku terkena menyan pengusiran setan. Kupikir tidak ada halangan lain di depan. Rohku terbentur. Tapi aku selamat.
Aneh. Aku tak pernah menyadari kalau mereka semua sudah jadi manusia lagi.
Kini aku kembali berkumpul bersama mereka. *Oeeek! Oeek!
========================================
Wooow guys! Menakjubkan yaa kalau dibuat gitu? Hahahahaha…
Ya intinya.. kita sebagai manusia tentunya punya batasan-batasan pada dunia kita. Ada saatnya kita pun perlu memahami ciptaan lain, sekalipun itu bukan dari dimensi yang sama dengan kita. :3
Oke guys! Jangan pernah lupa doakan semua orang yang sudah meninggal agar mendapatkan kebahagiaan abadi di sana 🙂
Kamu suka menulis? Pingin tulisanmu dibaca banyak orang dan mendapat banyak masukan dari kami agar makin berkualitas? Kamu bisa daftar jadi anggota BacaSajalah dengan klik link ini! Jangan lupa cek inbox/ spam box kamu dalam waktu 5 menit setelah kamu melakukan pendaftaran!
Baca juga: