Imam kemudian langsung membekap Enno dengan bantal.
“Cari piso cepet!!”, sembari membekap wajah Enno.
Ketika Rahmat gagal menemukan pisau dapur, dia memberanikan diri ke halaman dan mengambil cangkul berkebun.
Pada saat Rahmat kembali ke kamar, Imam masih berusaha mencekik Enno sampai hampir pingsan, sementara Arif menjepit kaki Enno.
“Cepet pukul mukanya pake cangkul yang lu bawa”, suruh Imam kepada Rahmat.
Bocah iblis 16 tahun itu melakukan instruksi dengan patuh. Setelah memukul wajah Enno dan melihat darah, ia sangat gelisah sehingga menjatuhkan alat dan meninggalkan ruangan.