Belum berhenti di situ, betapa terkejutnya sang suami ketika tahu kalau rumahnya sudah akan disita bank karena tunggakan hutang ratusan juta rupiah dari Tina. Yang entah ke mana dan untuk apa.
Beberapa tetangga Tina juga menyaksikan, kalau Maya sering menginap di rumah Tina. Lalu berlaku bak seorang kepala keluarga. Menyuruh-nyuruh Tina untuk melakukan segala hal. Sementara Maya hanya makan-tidur tidak jelas.
Hingga akhirnya, suami jatuh pada keputusan untuk menceraikan Tina. Tina menggugat balik dengan tuduhan, “Suami tidak pernah menafkahi.”
Betapa murkanya sang suami, karena setiap bulan ia dengan setia mengirim uang kepada Tina dan entah ke mana semua uang itu raib.
Sampai akhirnya, karena kantor juga beberapa kali menerima telepon dan bahkan didatangi oleh debt collector, Tina dipecat.
Lalu, suatu hari …
Tina menghilang. Tak membawa apapun.