” 1-2-3-4-5-6-7-8… Cukup pemanasannya! Hari ini kita akan penilaian lompat tinggi. Tunggu sebentar..” sang guru mengecek buku nilai murid.
“JUNG HOSEOK!!! MIN YOONGI!! Mengapa kalian jadi pemalas?! Nilai kalian menurun drastis” ucap sang guru olahraga.
“Aduh saya malas olahraga, lagian ini panas sekali!” bela Yoongi.
“Iya tuh. Jangan salahkan kami kalau nilai kami menurun.” ucap Hoseok menimpali.
Baca juga:
“Lalu saya harus menyalahkan siapa? Gadis yang tengah berlari itu? Atau gadis yang tengah menyapu lapangan?” balas pak Guru ketus.
“Dia kan gadis yang diperpustakaan kemarin, yang melempar Jin pakai kertas” ucap Hoseok ketika menyadari siapa yang tengah menyapu halaman.
“Yang mana?” tanya Yoongi. Tampaknya mereka sudah lupa kalau mereka masih di tengah-tengah pelajaran dan teguran guru mereka.
“Itu.. yang sedang menyapu..” jelas Hoseok.
“Ah.. Aku hanya kenal gadis yang sedang berlari..” ucap Yoongi.
PLAK!! PLAK!!!
“ADUUUHHH!!!” teriak Yoongi dan Hoseok bersamaan sambil memegangi kepalanya yang kesakitan.
“Mengapa kalian justru membicarakan gadis-gadis pemalas itu?! SEKARANG LAKUKAN APA YANG SEPERTI MEREKA LAKUKAN! YOONGI BERLARILAH MENGELILINGI LAPANGAN! HOSEOK BANTU DIA MENYAPU LAPANGAN!” perintah guru olahraga.
“Yaahh… tapi kan kami akan mengikuti penilaian Lompat tinggi” rengek Yoongi.
“Tidak ada tapi tapian! Lakukan sekarang, kalau tidak, saya tidak akan mengizinkan kalian untuk penilaian lompat tinggi!” teriak pak guru olahraga.
“Selalu saja mengancam.” keluh Hoseok dan Yoongi meninggalkan barisan anak kelasnya.
