“Ci, cici…! Aku pinjam hapenya ya?” tanya Uyak.
Karena setiap akhir pekan aku malas memegang HP jadi memang sudah kebiasaan Uyak lah yang menguasai HP ku ketika aku di rumah.
“Buat apa?” tanyaku sambil mengambilkan HP yang ada di meja depanku.
“Aku mau ngerjain temen-temenku. Hehehehe…” ujarnya sambil menerima HP yang kusodorkan padanya lalu berlari secepat kilat ke kamar.
Aku kembali pada layar televisi yang tadinya berisi berita, kini berganti dengan setumpuk iklan yang menyebalkan. Kenapa tak ada manusia yang menyenangi iklan, kecuali iklan asuransi Thailand? Baru saja aku hendak mengganti-ganti channel lagi, suara derap kaki dari kamar Uya terdengar semakin mendekat.