Aku masih menahan napas. Seluruh tubuhku gemetaran. Aku benar-benar ketakutan. Seolah-olah jika aku bernapas sedikit saja, hantu itu akan menyadari keberadaanku.
Kutunggu beberapa saat. Suara langkah itu, suara seretan itu, suara lonceng itu tak kembali berbunyi.
Aku menutup mulutku. Hendak melangkah mundur menjauh dari pintu. Baru saja aku hendak berbalik, kulihat sesuatu menembus dinding kamarku.
Sebuah kepala.
Kepala seorang gadis.
Matanya tampak begitu jelas tengah menatapku dengan tajam.
Kini ia tersenyum lebar melihat wajah ketakutanku.
KRINCING! KRINCING! KRINCING!
Baca juga: