“Yaap! Sudah dua jam nih ya kamu dengerin lagu-lagu top 40 di One Night Air! Jangan lupa besok ketemu lagi di jam yang sama dan stay terus di 107.9 TOP FM! Midral pamit.. Bye!”
Selesai sudah siaranku. Saatnya berkemas. Aku keluar dari ruang siar yang kecil ini menuju ruang master control. Ruang siar di radioku hanya seukuran 3×4 meter. Maklum, ini adalah radio komunitas di kampusku. Tidak perlu ruang yang terlalu besar untuk memberikan informasi terbaik bagi mahasiswa kampusku.
Biasanya di ruang master control banyak temanku berkumpul. Tapi tumben, ini tinggal aku sendirian. Wajar saja. Jam sudah menunjukkan pukul 21.00. Biasanya sih bagian teknik ada di sini untuk mematikan pemancar. Tapi masalahnya aku adalah bagian teknik baru yang bertugas malam ini. Beruntungnya aku malam ini.
Sesudah aku mematikan semua peralatan siar aku mulai melangkah ke saklar lampu di ruang siar. Hmmm.. Aku baru sadar. Kalau aku datang pagi-pagi ke sini, lampunya selalu dibiarkan menyala. Seharusnya kan petugas malam mematikannya. Hitung-hitung hemat energi, hemat biaya. Tanpa ambil pusing kumatikan lampu ruang siar, begitu juga semua lampu yang ada di masing-masing ruangan. Lalu aku pulang.
***
Baca juga:
“Siapa yang mematikan semua lampu di radio semalam?!” tanya seniorku dengan nada tinggi kepada kami yang kebetulan lagi berkumpul di ruang master control.
“Aku kak.” Jawabku polos.