Sayangnya, setelah kusadari, ketika lampu mati, ketiga investor itu rupanya tidak ada bersamaku. AKu meraba-raba ke seluruh penjuru ruang lift. Hanya angin yang kugapai. Tak ada satu tubuh pun kusentuh. Sehelai kain pun tak kurasakan. Suara napas manusia juga tak terdengar.
Belum selesai panik, tiba-tiba wajahku dicengkeram oleh sepasang tangan kasar. Kudengar suara melengking memekik tepat di kedua telingaku.
“KYAAAAA!!!” lantas aku merasa lift bergerak begitu kencang menuju puncak hotel. Semakin kencang lift menuju puncak lantai hotel, kurasakan kakiku semakin berat, seperti tertarik oleh begitu banyak tangan.
Tiba-tiba lift terhenti. Mataku terbuka begitu saja. Tak ada apapun yang menghalangi pandanganku. Lift yang semula gelap gulita kini diterangi oleh warna biru neon, yang entah bersumber dari mana. Kulihat sekelilingku, tak ada mahluk apapun yang tadinya membuatku ketakutan setengah mati.
“Ting!” tiba-tiba pintu lift terbuka begitu saja.