Konsultan itu kini tersenyum. Terdengar sedikit suara yang bermakna merendahkan. Berhubung kerja sama kami sudah hampir sampai di titik akhir, maka aku lebih memilih untuk mengabaikan tindakan merendahkannya itu.
“Terserah Anda. Yang penting saya sudah menyarankannya. Jangan salahkan saya apabila terjadi hal-hal aneh nantinya di hotel Anda.” jawabnya, lalu mengemas dokumen-dokumen yang tengah ia tangani. “Saya pamit dulu. Kira-kira, 3 bulan dari sekarang, pembangunan hotel sudah bisa dilaksanakan.” kemudian ia menawarkan tangannya untuk menjabat tanganku. Setelah itu berdiri, membenarkan kemejanya yang kusut akibat diduduki.
Aku ikut berdiri. Tak berkata apapun. Kini rasanya setiap gerakan konsultanku tampak mencurigakan. Ia kemudian mendekatiku, lalu tetap membisikkan hal yang tak ingin kudengar, “Sebaiknya anda tetap melaksanakan saran saya. Saya sedikit memaksa.”