Kamu berencana untuk resign dari pekerjaanmu yang sekarang? Perlu kamu ketahui bahwa resign dari pekerjaan membutuhkan sebuah perencanaan yang matang agar kamu tidak ‘mati konyol’ secara karier. Ada berbagai hal yang harus kamu pastikan pada dirimu sendiri supaya ketika kamu resign dari pekerjaanmu, kamu mampu melanjutkan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan cita-citamu. Yang jelas, apapun alasanmu, kamu harus memikirkan dulu kedelapan hal ini.
Apa alasanmu yang mendasar
Alasan adalah yang membuatmu ingin berhenti. Pastikan bahwa alasanmu resign cukup profesional dan tidak mengada-ada. Kalau kamu memikirkan kembali alasanmu resign dan itu terdengar mencari-cari alasan, maka sebaiknya kamu mengurungkan niatmu untuk resign. Itu artinya kamu masih kurang daya juang untuk bekerja dan mecari pembenaran akan kemalasan kamu. Tapi ketika kamu ingin resign untuk alasan yang kuat dan profesional, seperti ingin membangun usaha baru atau ingin mendapatkan pengalaman baru di perusahaan lain, maka buatlah perencanaan pindah yang matang sehingga dirimu dan perusahaan tidak dirugikan.
Baca juga:
Setelah resign kemana
Kamu harus tahu pasti, setelah resign jangan sampai kamu menganggur terlalu lama. Kamu harus tahu apa yang mestinya kamu kerjakan jika sudah resign. Apa yang harus kamu lakukan ketika menunggu pengumuman hasil lamaran pekerjaan supaya kamu tetap memiliki nilai lebih dalam kualitas kerjamu. Jangan sampai kamu justru menganggur terlalu lama dan menjadi malas karenanya. Kamu harus tahu benar hal-hal yang perlu kamu lakukan dan disiplin dengan itu supaya tidak kebablasan.
Kamu juga bisa browsing jenis-jenis pekerjaan yang antimainstream di dunia digital ini. Siapa tahu juga bisa menjadi mata pencaharian utama yang baru untukmu. Tentu saja dengan bekerja seperti itu kamu harus benar-benar riset secara mendalam agar tidak seperti terjun ke lautan sebelum bisa berenang yak!
Sungguhkah pekerjaan di tempat lain memberikan kepastian
Jika alasannya adalah pekerjaan lain yang tampak menjanjikan, kamu harus benar-benar tahu situasi lingkungan di tempat kerja yang baru. Bagaimana keadaan karyawannya, bagaimana persaingan berlangsung di sana. Jika kamu keluar karena ingin berwirausaha, maka jangan tanyakan hal ini karena dunia wirausaha itu penuh dengan ketidak pastian. Yang harus kamu lakukan jika kamu keluar karena berwirausaha adalah dengan konsisten dan berkomitmen terhadap hidupmu sendiri agar mampu menjadikan sebuah usaha yang menghasilkan untuk kehidupanmu.
Baca juga:
Apakah benar pekerjaan di tempat lain sesuatu yang kamu inginkan
Pekerjaan yang tak diinginkan kerap membuat kita menjadi ogah-ogahan dalam bekerja dan justru membuat diri kita tampak tak profesional. Kamu harus tahu pasti, jangan sampai ‘tertipu’ oleh rumput tetangga yang tampak lebih indah, namun sebenarnya sama saja keadaannya denganmu atau bahkan lebih buruk keadaannya. Jika kamu memiliki kenalan di perusahaan lain tersebut, carilah informasi dan rekomendasi agar perpindahanmu tampak lancar.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berpindah, sudah cukupkah tabunganmu
Ini kaitannya dengan masa tunggumu. Apakah kamu masih harus melamar lagi ketika sudah keluar, atau kamu bisa melamar sebelum kamu keluar. Kamu harus memiliki tabungan yang cukup untuk menghidupi dirimu atau bahkan keluargamu. Jangan sampai karena keluar kamu malah melakukan kesalahan yang besar.
Baca juga:
Berapa usiamu dan berapa banyak pengalamanmu saat ini
Kamu harus sadar diri pula dengan usiamu. Jangan sampai kamu terlalu tua untuk melamar ke perusahaan tertentu, atau terlalu sedikit pengalaman untuk berpindah ke perusahaan lain. Kamu harus yakin betul apakah tempat yang kamu incar memiliki potensi besar untuk menerima dirimu dengan usia dan pengalamanmu saat ini. Jika ternyata peluangnya kecil, nggak ada salahnya kalau kamu tetap meniti karir dengan tekun di perusahaanmu yang saat ini.
Pikirkan keluarga, istri dan anak apabila kamu sudah memilikinya
Terkait juga dengan poin sebelumnya mengenai tabungan. Kamu harus yakin betul tabungan dan waktumu cukup untuk menghidupi keluargamu. Kamu nggak boleh gegabah kalau nggak mau kehilangan keluargamu. Siapapun butuh rejeki untuk makan. Jika keluargamu tidak bisa mendapatkannya darimu, maka mereka akan mencari dengan cara yang lain. Jika kamu memiliki keluarga yang menjadi tanggunganmu, sebaiknya kamu menggunakan cara yang aman, seperti pindah ketika sudah pasti diterima daripada harus melamar ke sana-kemari setelah resign dari pekerjaanmu.
Baca juga:
Seberapa mantap dirimu untuk beranjak pergi
Kemantapan hati dibutuhkan. Urusan pekerjaan adalah urusan kehidupan. Kamu harus bekerja untuk bisa menghidupi dirimu dan keluargamu. Tuhan menjadikanmu sebagai penyalur rejeki untuk mereka. Bekerja ibaratnya berkendara. Kamu harus mantap dan yakin agar kendaraan bisa melaju dengan lancar dan aman. Kalau ragu-ragu, kamu bisa celaka. Jika kamu mantap, maka lanjutkan dengan memahami segala risikonya dan konsisten menerimanya. Jika kamu ragu, sebaiknya kamu kubur rencanamu untuk pindah dan bekerja dengan tekun di kantormu saat ini.
Pekerjaan adalah cara Tuhan untuk menujukkan bahwa dirinya bertanggung jawab terhadap kehidupannya. Pekerjaan datang dan pergi itu pun karena penyelenggaraan Tuhan. Maka jika kamu pun ingin aman dalam mengambil keputusan untuk resign ataupun tidak, kamu harus melibatkan Tuhan dalam pengambilan keputusanmu. Dengan demikian, apapun jalan yang kamu pilih, yakinlah, bahwa Tuhan pun menyertaimu.
Baca juga: