Akhir-akhir ini aku senang membakar dupa aromatherapy. Wanginya membuatku rileks ketika menulis. Ibuku tidak suka kebiasaan baruku ini lalu menegurku, “ Mbakar dupa itu bisa mengundang arwah!” Mana mungkin? Itu kan hanya aroma terapi?
Esok sorenya, sepulang bekerja, aku melihat dupaku sudah menyala. Baranya masih di ujung. Kulihat ibuku memunggungiku dan mencuci piring di belakang. Aku duduk di kursi meja makan dan melihat sebuah catatan:
“Ibu tidak bisa pulang hari ini. Sahabat ibu di Wonosobo meninggal. Bahan makanan ada di kulkas.”
Sepertinya ibu memang benar soal dupa itu…
Kamu suka menulis? Pingin tulisanmu dibaca banyak orang dan mendapat banyak masukan dari kami agar makin berkualitas? Kamu bisa daftar jadi anggota BacaSajalah dengan klik link ini! Jangan lupa cek inbox/ spam box kamu dalam waktu 5 menit setelah kamu melakukan pendaftaran!
Baca juga: