Tragedi mencapai puncaknya pada 13 Juli 1991, ketika Estefanía menyerang adik perempuannya, Marianela, dalam keadaan histeria, sebelum tiba-tiba jatuh dan mulutnya berbusa. Keesokan harinya, 14 Juli 1991, dia mengalami katalepsi yang parah, mengakibatkan koma dan kemudian kematian di malam hari di kamarnya. Dokter yang memeriksanya tidak dapat memberikan penjelasan yang pasti tentang penyebab kematian. Selama enam bulan berjuang dengan kondisi misteriusnya, Estefanía akhirnya menyerah. Kematian tragis ini meninggalkan luka mendalam bagi orang tuanya, yang yakin bahwa tragedi ini berkaitan erat dengan sesi papan Ouija yang fatal tersebut.
Fenomena Misterius Pasca Kepergian Estefania
Pasca kepergian Estefania, apartemen keluarga Gutierrez menjadi pusat kejadian-kejadian yang tidak bisa dijelaskan. Orang tua Estefania sering mendengar suara tangisan putri mereka memanggil dari kamar yang kosong, disertai dengan pergerakan objek tanpa sebab, tawa misterius yang bergema di dinding, serta gelas dan pintu yang bergerak seolah-olah memiliki kehendak sendiri. Dalam satu malam yang menegangkan, ibunya terbangun merasakan sentuhan tak kasat mata pada ekstremitasnya, dan di malam berikutnya, anak bungsu mereka terbangun dalam keadaan panik, dengan lengan yang tampak seolah-olah terpental ke dinding.
Pada tanggal 27 November 1992, keluarga Gutierrez menghubungi kepolisian untuk melaporkan kejadian-kejadian aneh ini. Inspektur Jose Negri dan dua agennya melakukan penyelidikan di apartemen tersebut, mencatat berbagai fenomena tak terjelaskan seperti pintu lemari yang terbuka dengan kekuatan besar, suara misterius dari balkon yang sepi, lendir coklat yang tidak dapat diidentifikasi di meja, salib yang terbelah dan jatuh, goresan di dinding, serta penurunan suhu yang tiba-tiba di kamar mandi. Dengan keadaan yang semakin tidak terkendali, mereka terpaksa meninggalkan apartemen tersebut dengan tergesa-gesa, mengakui ketidakmampuan mereka untuk mengatasi situasi tersebut.