Dalam sebuah kota kecil, hiduplah seorang anak kecil yang bernama Lilo. Keluarga Lilo baru saja pindah ke perumahan baru di kota itu yang bernama “Perumahan Permata Hijau”. Lilo adalah anak tunggal dan memiliki seekor anjing peliharaan bernama Milo.
Sesuai tradisi, keluarga Lilo mengunjungi setiap rumah di perumahan itu untuk berkenalan dengan para tetangga. Sebagian besar tetangga mereka sangat ramah dan mengundang mereka untuk masuk dan berbincang. Namun, ada satu rumah yang berbeda.
Rumah ini dihuni oleh seorang wanita tua bernama Bu Rini. Dia tinggal sendiri dan tampak agak jutek dan tidak ramah. Ketika keluarga Lilo datang ke rumahnya untuk memperkenalkan diri, Bu Rini tidak mengundang mereka masuk dan berbicara dengan nada yang kasar. Meski begitu, orang tua Lilo menganggap itu bukan masalah besar dan memilih untuk tidak mempermasalahkannya.
Beberapa hari setelah mereka pindah, Lilo merasa senang dengan lingkungan barunya. Dia memiliki banyak teman baru, dan sering bermain dengan mereka di taman setiap sore. Namun, suatu hari, setelah kembali dari sebuah piknik keluarga, mereka sadar bahwa Milo telah menghilang.
Setelah mencari di setiap sudut rumah dan bertanya pada tetangga, Milo tetap saja tidak bisa ditemukan. Satu-satunya tetangga yang belum mereka tanya adalah Bu Rini. Meski ragu, pada hari berikutnya Lilo dan teman-temannya, Arin dan Lina, memutuskan untuk bertanya pada Bu Rini.
Bu Rini, seperti biasa, menjawab dengan kasar dan mengatakan bahwa dia tidak pernah melihat Milo. Dia bahkan menambahkan bahwa dia tidak suka hewan peliharaan. Lilo, Arin, dan Lina, merasa takut dan langsung pergi dari rumah itu.
Namun, di dalam hati Lilo, ada rasa curiga. Dia melihat ada sebuah mangkuk makanan hewan di sudut halaman rumah Bu Rini. Jika dia tidak suka hewan peliharaan, mengapa ada mangkuk makanan hewan di rumahnya? Ada yang aneh, pikir Lilo. Apakah Bu Rini menyembunyikan sesuatu?
Setelah mencari Milo tanpa hasil selama beberapa hari, Lilo mulai merasa putus asa. Meskipun dia masih curiga terhadap Bu Rini, dia tidak memiliki bukti apa pun. Pada akhirnya, Lilo memutuskan untuk membuat poster tentang Milo yang hilang dan menyebarluaskannya di media sosial.
Pada hari berikutnya, mereka menerima telepon dari seseorang yang tinggal di komplek perumahan sebelah. Orang itu mengatakan bahwa dia telah menemukan anjing yang mirip dengan Milo. Lilo, Arin, dan Lina, segera pergi ke rumah orang tersebut.
Ternyata, benar! Itu adalah Milo! Milo tampak bahagia bermain dengan beberapa anjing lain di halaman orang itu. Rupanya, Milo hanya pergi berkeliaran dan bermain dengan anjing-anjing baru. Lilo merasa lega dan sangat senang bisa bertemu lagi dengan Milo.
Setelah itu, Lilo merasa menyesal telah menuduh Bu Rini tanpa bukti yang jelas. Dia belajar bahwa orang tidak bisa dinilai hanya dari penampilan luarnya saja. Walaupun Bu Rini tampak jutek dan tidak ramah, bukan berarti dia adalah orang jahat. Lilo berjanji akan lebih bijaksana dalam menilai orang lain di masa depan.