Aku tidur sekamar dengan adikku. Dan karena keusilanku sendiri terhadap adikku, aku jadi mengundang tamu tak terduga.
Kamarku memiliki jendela yang menghadap langsung ke taman di depan rumah. Jadi setiap pagi, aku bisa langsung melihat pohon sawo yang rindang di depan kamarku. Beberapa pot bunga yang ditanam ibuku juga ikut menghias teras rumahku.
Punya jendela yang langsung menghadap teras punya banyak keuntungan. Selain bisa langsung menikmati keindahan taman, aku juga bisa cepat tahu siapa tamu yang berkunjung ke rumahku. Ada juga keuntungan lainnya, aku bisa iseng ngerjain adikku.
Malam itu aku berencana mengeksekusi rencana licikku. Adikku yang sedang belajar di kamar akan kubuat ketakutan.
“Tok tok tok!” kuketuk kaca jendela di saat adikku sedang belajar. Secepat kilat aku bersembunyi.
Tidak ada reaksi.
Kuintip kamarku. Ternyata adikku masih di meja belajarnya.
“TOK TOK TOK!” kuketuk lagi kaca jendela itu lebih keras. Lalu aku bersembunyi lagi.
Masih belum ada reaksi.
Baca juga:
Kuintip lagi kamarku. Astaga! Adikku sudah tidak ada di sana! Ke mana dia? Sebaiknya aku kembali sebelum adikku menyadari kalau aku sedang menjahili dia.
“BWAAAARGGH!” sesosok leak mengejutkanku tepat ketika aku berbalik.
“HWAAAAA!!!” teriakku keras begitu saja.