“Namaku Nora!” ujarnya memperkenalkan diri padaku.
Aku menatapnya. Ini pertama kalinya aku merasa berdebar-debar setelah sekian lama. Aku tak tahu apakah perasaan ini benar, tapi hatiku tergerak untuk terus menggali mengenai dirinya.
“Ilyas!” jawabku membalas jabat tangannya dengan mantap dan senyum terbaikku.
Siapa yang menyangka bahwa itu menjadi awal dari hari-hari menyenangkan yang sudah tak pernah kualami lagi sebelumnya. Aku dan Nora menjadi semakin dekat satu sama lain. Pekerjaan kami yang sekalipun berbeda, tapi rupanya menjadi hal yang membuat kami bisa saling bergantung satu sama lain.
Awalnya hanya terbiasa melakukan pekerjaan bersama. Lama kelamaan… kami menyadari ada hal yang berbeda terjadi di antara kami. Kami saling memiliki perasaan.
Sampai akhirnya, di malam itu, aku mengungkapkan perasaanku padanya. Yang mengejutkan adalah, ia tentu akan menerimaku, asal aku memenuhi syaratnya.
“Akhiri semuanya. Buktikanlah bahwa perasaanmu padaku benar nyata.”
Baca juga: