“Cinta yang Kusebut Uang” adalah sebuah puisi reflektif. Dalami puisi yang indah ini, dan renungilah maknanya. Semoga kamu bisa terisnpirasi. Tetap semangat dan selamat membaca puisi ini!
Aku menatap kosong langit pukul 3 dini hari
Kala bintang gemintang menampakkan dirinya tanpa malu-malu
Mataku nanar.
Sepertinya baru kemarin aku merasa bahagia mendapat pundi pundi yang tak seberapa
Dan kini aku menghilangkan semua kepercayaan mereka
Lembaran yang dapat ditukar kesenangan semu itu…
entah bagaimana menjadi membuatku malas
Lalu semua petaka muncul
Mungkin aku tak sadar
Namun kini bayangan yang semakin mirip manusia paling ku benci ada dalam diriku
Tanpa hati hanya keinginan semu yang membuatku ngeri sendiri
Melihat dunia harus dari sisi yang berbeda kata mereka
Ku coba mengerti. Namun sayang tidak bisa.
Ngeri.
Kala membayangkan semuanya aku mengawang
Kini semua keinginan telah terpampang
Jalan begitu berat pun jauh
Merinding aku memikirkan diriku yang tidak pernah memikirkan apapun hingga detik ini
Meski diliputi sedih aku akan terus berjalan
Tertatih untuk menggapai uang
Demi keinginan semu yang masih ingin ku reguk
Demi manusia-manusia yang ku sayang karena telah menjadi penyembuh candu kesendirian
Demi kematian yang menentramkan
Aku akan terus tertatih berjalan terseok mencarinya.
Kamu suka menulis? Pingin tulisanmu dibaca banyak orang dan mendapat banyak masukan dari kami agar makin berkualitas? Kamu bisa daftar jadi anggota BacaSajalah dengan klik link ini! Jangan lupa cek inbox/ spam box kamu dalam waktu 5 menit setelah kamu melakukan pendaftaran!
Baca Juga: