Pakailah otak dan hati untuk berpikir, bernapaslah dengan teratur untuk menarik mundur amarah yang selalu kamu kedepankan
Amarah yang dibiasakan itu kayak gerak refleks. Tidak diproses terlebih dahulu melalui otak. Itu artinya setiap kali ada rangsangan yang ‘biasanya’ membuatmu sakit hati, maka kamu akan langsung tersinggung tanpa memikirkan itu terlebih dahulu. Amarah yang dibiasakan juga akhirnya menjadi pengetahun bawah sadar. Layaknya naik sepeda, itu akan terus muncul tanpa perlu kamu sadari, kamu jadi orang yang mudah sakit hati dengan siapapun. Bahayanya adalah, pada akhirnya kamu kehilangan akal sehat dan hati nuranimu. Mulai sekarang setiap kali kamu menemukan hal-hal yang membuatmu tersinggung, pikirkanlah dan resapilah, perlukah kamu tersinggung karena hal tersebut.
Dunia tidak sejahat itu padamu
Pikirkanlah bahwa rumput di ladang itu hidup begitu saja sekalipun diinjak-injak. Burung-burung di udara bisa tetap terbang dengan indahnya. Air mengalir terus dari hilir ke muara. Apa lagi yang harus kaum benci? Mengapa hatimu masih berpusat pada jarum-jarum kecil yang sebenarnya kamu tusukkan sendiri ke hatimu? Dunia tidak sejahat itu padamu. Kecuali jika kamu menikmati hidup dalam kegelapan hati dan amarah.
