Ia berasal dari keluarga yang kurang cinta dan apresiasi
Mungkin orang itu nggak beruntung, hidup di tengah keluarga yang penuh dengan kekerasan dan minim apresiasi. Apa saja yang dilakukannya justru akan membuat sakit hati karena keluarganya mengabaikan, atau bahkan malah mencemooh segalayang ia lakukan. Trauma selama masa kecil dan tidak adanya kehangatan cinta keluarga menjadikan dirinya dipenuhi dengan kebencian. Akhirnya ia berhenti melakukan segala sesuatu yang sebenarnya baik dan menganggap keberhasilan adalah pencemoohan terhadap dirinya.
Ia memandang bahwa hidup tak pernah adil
Ia selalu mempersalahkan Tuhan atas nasibnya. Ia tidak menyadari bahwa Tuhan menganugerahkan kehendak bebas kepada manusia. Manusia berhak menentukan masa depannya sendiri, tapi ia terlanjur terbiasa menyalahkan nasib atas dirinya. Merasa bahwa Tuhan tak pernah adil karena melihat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin, lalu menyamakan situasi itu dengan kondisinya. Padahal sebenarnya tidak dapat disamakan. Akhirnya, ia sendiri melakukan hal yang tidak adil padamu, yaitu menghakimu atas kebaikan yang kamu alami.