Ketika orang yang kamu taksir menolakmu dan menginginkanmu menjadi teman, itu bukan berarti menjadi akhir yang buruk. (Mungkin menjadi akhir yang paling buruk.. hahaha). Bisa jadi, justru firendzone membawamu pada keberuntungan lain yang mungkin tidak dapat kamu alami jika seandainya kamu berhasil menjadi pacar gebetanmu. Kenapa bisa? Yuk simak fakta di bawah ini.
Friendzone memberimu kesempatan untuk mencari orang yang lebih baik
Ini hal paling dasar yang harus kamu sadari. Mungkin ketika cintamu belum bisa ditanggapi saat itu, kamu memiliki kesempatan untuk bisa menemukan cinta yang lain. Tetap saja, firendzone kalian kemungkinan besar akan berubah menjadi pertemanan yang tidak begitu erat dibandingkan dulu. Nah, hal itu wajar dan tidak masalah ketika dijalani. Kamu juga berhak kok untuk menjaga jarak kalau kamu merasa tersakiti. Carilah orang lain yang mungkin lebih bisa meneriimamu. Tapi jika tidak, jadikan orang yang menolakmu sebagai teman sewajarnya dan nikmatilah kebersamaan kalian sebagai teman selagi masih bisa.
Friendzone memberimu kesempatan untuk tidak merasakan ‘sisi buruk’ dari orang yang kamu cintai
Pernah tahu, orang yang pacaran awalnya mesra, lalu ketika putus yang diingat hanya sisi buruknya? Yap! Dan hampir sebagian besar orang mengalami itu. Ketika mereka pacaran, mereka justru merasa ada perubahan sikap satu sama lain, bahkan sampai ke bagian ‘terbosoknya’. Sehingga ketika putus, yang terjadi tidak ada lagi relasi pertemanan di antara mereka. Nah kamu yang skerang di-friendzone-in sama gebetan kamu nggak usah sedih. Bisa jadi, dia nggak seperti yang kamu harapkan dan malah membuat hubungan kalian jadi buruk.
Friendzone memberimu kesempatan untuk berteman dengannya lebih baik lagi
Kalau kamu berlapang dada. Kamu boleh dan sah-sah saja kok untuk tetap berteman dengan gebetanmu ini. Jadilah teman yang lebih baik lagi. Buat gebetanmu mengerti bahwa kamu tetap akan menjadi temannya kalau memang ia menginginkan. Tapi kalau seandainya justru dia yang menjauh ya biarkan saja. Yang penting kamu sudah punya komitmen untuk menjadi teman yang baik tanpa mengharap apapun dari dia.
Friendzone tidak selalu berarti bahwa ia tidak mencintaimu
Ada kalanya, gebetan nggak mau nerima kamu karena sebenarnya dia itu juga cinta banget sama kamu. Serius lhoh! Kembali ke poin ke-2, mungkin dia takut untuk merasakan sisi buruk dari kamu. Dia takut untuk merusak hubungan baik yang sudah ada sebelumnya. Bagi orang semacam ini, jauh lebih baik dirinya pacaran dengan orang lain dan sakit hati dengannya dibandingkan sakit hati karenamu atau justru menyakitimu karena nggak sanggup untuk menjadi pacar yang sesuai ekspektasimu. Tidak masalah. Tapi biasanya orang semacam ini adalah true lover yang kamu nggak bakal tahu pola pikirnya semacam apa. Tapi bisa dilihat tanda-tandanya, nanti kalau kamu dekat sama seseorang, dia akan mencoba sekuat tenaga untuk merusak hubunganmu supaya kamu tetap berteman dengan dia.
Friendzone masih bisa dimanfaatkan selagi kalian berdua belum menemukan orang yang tepat
Bener banget! Mungkin dia punya alasan sama seperti poin sebelumnya. Sehingga dia pun nggak akan berusaha mencari orang lain untuk memberi dia zona nyaman. Nah kalau begini ya nggak papa. Nggak ada salahnya kok njalanin hubungan sebagai teman. Mungkin bisa dibilang, teman tapi mesra kali ya? Jadi kalian bisa tetap berbagi, tetap menjalani hari-hari asyik bersama-sama sebagai teman yang mungkin nggak akan kalian jalani kalau sebagai pacar. Lagian dengan berteman saja, kalian bisa tetap menjalani hubungan yang sehat sebagai orang muda.
Nah itu tadi adalah hal-hal yang harus kamu sadari ketika kamu di-friendzone-in gebetan. Nggak perlu sedih, nggak perlu galau. jadilah teman yang baik. Tetaplah menjadi orang yang selalu ada buat dia sebagai sahabat sejati. Selama janur kuning belum melengkung kalian masih bebas kok untuk berteman dan bersama-sama membangun kenangan yang menyenangkan. Mungkin kalian bisa jadi contoh baru selain pasangan kayak mbak Ayudia dan mas Dito yang sahabatan sejak SMA tapi justru akhirnya malah menikah.