Nggak ada yang pernah tahu kapan seseorang bisa berubah. Bahkan perubahan bisa dialami seketika bagi dua orang yang saling jatuh cinta, termasuk kedua orang kita. Hanya dalam satu petikan jari, seseorang bisa berubah dan mengambil sebuah keputusan, yang nggak jarang, nggak bisa disangka oleh kita. Keputusan kedua orangtuamu untuk bercerai mungkin akan mengguncangmu dan saudara-saudaramu. Sebagai generasi milenial yang baik, inilah sikap yang harus kamu ambil ketika mengetahui bahwa kedua orangtuamu memutuskan untuk bercerai.
Tetap tenang dan pahami akar permasalahannya
Perceraian terjadi karena nggak ada kesepakatan yang cocok yang bisa ditemukan oleh kedua belah pihak. Memahami akar permasalahan yang terjadi di antara kedua orangtuamu membantumu memahami situasi keduanya. Menangisi perpisahan mereka nggak akan membantumu keluar dari masalah, dan juga hanya memiliki kemungkinan kecil untuk membuat orangtuamu mengurungkan keputusannya. Sering juga, kedua orangtuamu nggak akan membeberkan alasan perceraian dengan maksud melindungimu. Jika itu yang terjadi, maka kamu harus mengerti keadaan mereka dan menerimannya.
Baca juga:
Pahamilah bahwa perubahan dan perpisahan itu wajar terjadi
Setiap orang yang lahir di dunia ini, yang pernah mengalami perjumpaan pasti akan bertemu juga dengan perpisahan. Perubahan dalam hidupmu akibat perceraian kedua orangtuamu juga sesuatu yang wajar terjadi. Perpisahan juga harus dialami oleh setiap insan manusia, entah dengan apapun caranya. Perceraian juga salah satu cara perpisahan itu terjadi. Dan itu sebenarnya wajar. Kedua orangtuamu mungkin egois dengan memutuskan perceraian. Tapi sekali lagi, kamu hanya bisa menerimanya, karena yang paling mengerti permasalahan sesungguhnya adalah kedua orangtuamu sendiri.
Menguatkan kedua belah pihak
Mungkin terdengar konyol, tapi percayalah, kedua orangtuamu tetap sama-sama mengambil keputusan yang berat dalam hidupnya, entah apapun alasannya. Banyak orang akan mengatakan yang menjadi korban perceraian adalah anak-anak, tapi sebenarnya korban paling parah justru mereka sendiri. Karena mereka sudah saling menutup telinga dan hati untuk mengkomunikasikan cinta lagi. Yang ada di hati mereka hanyalah kemarahan, kepedihan, rasa kecewa, dan hal-hal buruk lainnya. Membujuk mereka untuk rujuk setelah keduanya memutuskan untuk berpisah adalah hal yang kurang tepat. Tapi menemani keduanya dengan memeluknya atau sekedar duduk di sampingnya adalah hal yang bisa sangat menentramkan hati mereka.
Baca juga:
Saling menguatkan saudara, atau jika kamu anak tunggal, pergilah kepada orang terdekatmu
Siapa yang nggak sedih ketika kedua orangtuanya bercerai? Dari antara kamu yang bersaudara akan ada yang tegar dan akan ada yang sangat merasa kehilangan. Kalau kamu sudah bisa memahami situasi kedua orangtuamu, maka tugasmu adalah menguatkan saudara-saudaramu. Jika kamu anak tunggal, dan butuh teman untuk bercerita, pergilah kepada orang terdekatmu, entah itu sahabat atau kerabat terdekat. Tapi jangan sampai permasalahan rumah tangga ini tersebar kemana-mana, terutama tetangga. Kebanyakan tetangga hanya akan memperkeruh permasalahan dengan kemudian menambahan bumbu dan spekulasi (kecuali jika terjadi KDRT, carilah bantuan dari tetangga). Dengan membagikan situasi hatimu kepada orang terdekatmu, kamu akan sedikit lega dan bebanmu tak lagi berat.
Terakhir, doakanlah mereka
Mungkin doa bukanlah suatu hal yang akan secara langsung mempersatukan mereka lagi, tapi doa punya kekuatan spesialnya. Doa nggak pernah mengubah situasi, tapi mengubah hati. Hati yang dinaungi oleh kebaikan doa akan juga berubah. Setidaknya, walau mereka pada akhirnya tetap berpisah, berharaplah hati mereka tetap dipenuhi cinta, bukan lagi kebencian. Doakan supaya mereka juga nggak pernah lupa untuk saling mendoakan ketika berpisah. Sampai akhirnya mereka berdua menyadari (walau kemungkinannya kecil), bahwa untuk apa berpisah jika semuanya baik-baik saja dan masih bisa diperjuangkan.
Tidak ada yang menghendaki perceraian. Perceraian terjadi karena ketergan hati manusia, yang menutup semua bentuk komunikasi cinta. membiarkan kebenaran subjektif dalam diri mereka menguasai hati mereka sehingga mata mereka tertutup akan kuasa kasih. Kita nggak bisa menghakimi mereka atau salah satu pihak, karena bagaimanapun mereka nggak tahu apa yang mereka lakukan. Semua terjadi begitu saja. Kamu hanya perlu tegar dan merelakan semua yang terjadi.
Baca juga: