Karya visual faktual adalah karya yang pada dasarnya melekat dalam kehidupan, realitas, dan nonfiksi. Kerap digunakan sebagai tayangan yang diselipkan dalam proses pendidikan, penyuluhan, atau mengkomunikasikan pengetahuan yang berkaitan dengan daya tarik komunitas dan atau kepercayaan tertentu. Tentu karya-karya ini melalui tahap-tahap menulis naskah yang baik sebelumnya.
Untuk menyusun film dokumenter menjadi sebuah film yang menarik dan tidak membosankan, penulis naskah setidaknya mengetahui patokan-patokan tertentu yang dapat digunakan. Mengacu pada Swain (1982: 26-38), terdapat tiga elemen yang menjadi bagian dari pola pikir yang harus dimiliki seorang penulis naskah, yaitu 1) area informasi, 2) area daya tarik, 3) struktur penyajian.
Tahap Menulis Naskah dalam Area informasi dapat dijabarkan sebagai berikut:
Riset topik dan point of view
Tujuan utama dari film faktual adalah untuk menginformasikan atau mengisnpirasi target yang spesifik. Memberikan informasi yang pasti akan mendapatkan perhatian dari penonton karena informasi yang ditawarkan. Oleh karena itu, meriset topik adalah sebuah keharusan, bagaikan penjual yang berupaya menawarkan produknya, ia harus menguasai produk yang dijualnya. Penulis naskah haru tahu pasti tentang topik yang ditulis. Riset dapat dilakukan melalui studi literatur, wawancara, dan riset lapangan.