Menggunakan kata atau ungkapan yang lebih pendek

Penggunaan kata ganti ini terbukti sangat efektif untuk memepringkas informasi, seperti melakukan unjuk rasa dengan berdemonstrasi/ berunjuk rasa; hingga saat ini dengan kini; menderita sakit keras menjadi sakit dan lain sebagainya.
Menggunakan ungkapan positif

Dengan kata lain menghindari penggunaan kata “tidak”. Kata tidak menimbulkan kesan negatif terhadap informasi sekaligus tidak rigkas. Contohnya seperti, ‘tidak untung’ menjadi ‘rugi’; ‘tidak terima’ menjadi ‘protes’; ‘tidak terkena dampak’ menjadi ‘aman’ atau ‘baik-baik saja’ (sesuai konteks).
Memilih salah satu dari pasangan kata bermakna sama

Kemampuan penguasaan kosakata Indonesia haruslah dimiliki penulis. Seperti ‘gagah perkasa’ sebenarnya memiliki makna yang sama sehingga harus diganti dengan memilih kata ‘gagah’ atau ‘perkasa’ saja. Contoh lainnya adalah: ‘kekal abadi untuk selamanya’ sangat sering digunakan untuk menambah efek puitis, tapi sebenarnya tidak begitu baik untuk digunakan karena ketiga kata itu memiliki makna yang sama.
Baca juga: