Semua pendukung masing-masing tim telah memenuhi bangku penonton. Mereka bersorak dengan yell masing-masing. Tim Dika didominasi oleh para suporter gadis yang belum pernah dikencani oleh Dika (dan belum pernah merasakan bad-ass-nya Dika). Sementara tim Yura lebih bervariasi, mereka terdiri dari para pria budak cinta Yura dan mereka yang telah disakiti Dika.
Baca juga:
Pertandingan pertama: futsal. Banyak yang harap-harap cemas dengan pertandingan ini. Selain karena cowok lawan cewek. Pertandingan ini rentan akan banyaknya ‘pelanggaran’ jenis lain. Rasanya benar-benar tidak seimbang. Mungkin itu yang ada di benak sebagian besar dari kami sebelum pertandingan dimulai. Hanya saja, sudah 15 menit berlangsung dan sedari tadi tim Yura menguasai bola terus menerus. Rupanya tim Dika masih ‘malu-malu’ untuk menyerang tim Yura yang rata-rata ‘menyilaukan’ dan membuat mereka tak berkutik untuk merebut bola dari tim Yura.
Yura mengandalkan strategi kecantikan dan ke-imut-an di sini, lalu bertahan dengan sempurna. Tapi semua berubah ketika Yura yang menguasai bola, mantra kecantikan Yura tak akan mempan pada Dika. Kemudian Dika bermain seperti ketika melawan pria. Dengan tangkas ia merebut bola dari Yura dan melewati pertahanan kecantikan tim mantannya Yura. Pertandingan diakhiri dengan kemenangan oleh tim Dika (1-0).
Pertandingan kedua: bola voli. Sekali lagi, Yura menggunakan teknik bertahan andalannya. Kali ini ia mengandalkan pakaian voli yang cukup, ehem! Menggoda.
“FOKUS! SEMUANYA FOKUS!” teriak Dika yang tampaknya juga tak dapat menahan ‘serangan’ Yura kali ini.
Benar saja, beberapa kali tim Dika tak dapat menebak arah jatuhnya bola Voli. Mereka selalu gagal fokus dengan serangan yang lain. Tampak dengan mudah terperdaya oleh tipu daya tim Yura. Bukan hanya itu, strategi penyerangan tim Yura tergolong cerdas untuk para pemain bola Voli. Beberapa kali mereka berhasil melayangkan serangan kejutan, dan tentu saja tidak dengan mudah tim Dika menangkisnya. Pertandingan berakhir dengan kemenangan pada tim Yura. Skor sementara (1-1).
“Fokus ya? Fokus ya Dik? Hihihihihi..!” teriak Yura menggoda Dika. Kali ini tampak jelas wajah merah Dika tersipu malu oleh godaan Yura.
Pertandingan keempat: estafet. Kali ini tampaknya sudah jelas siapa yang akan menang. Tim Yura terkenal sebagai para pelari angin, a.k.a. mereka dapat berlari dengan sangat cepat dari kenyataan. Kulihat Lita berdiskusi serius dengan Yura. Tampaknya Yura mempercayakan posisi Lita tepat sebelum Yura. Yura berada di urutan pelari ketiga. Begitu pun Dika. Tampaknya mereka sengaja janjian untuk membuktikan siapa pelari tercepat di SMA 7.
Peluit tanda lomba estafet dimulai, pelari pertama dari Tim yura dan tim Dika tampak bersaing dengan ketat. Tapi entah bagaimana, pelari pertama tim Yura tampak menambahkan kecepatannya tiba-tiba dan kemudian meninggalkan lawannya dengan mudah. Tongkat estafet berganti ke tangan Lita, pelari tercepat kedua SMA 7. Yura tetaplah yang tercepat. Jauh lebih cepat dibandingkan DIka. Jika Lita saja sudah cepat, akan sangat mudah bagi Yura untuk memenangkan pertandingan estafet kali ini dan kemudian memperoleh skor 2-1 dibanding tim Dika.