When Jupiter Meets Saturn

Satu hal yang mereka sadari sebagai Jupiter dan Saturnus. Bahwa mereka tak dapat saling menaklukkan satu sama lain. Hanya Dika yang berani membangkang dari perintah Yura. Dan hanya Yura lah yang tak mempan kena jurus ‘one shot, one kill’-nya Dika. Keduanya sama-sama kuat. Gravitasi mereka sama-sama besar, sehingga tak ada satu pun yang bisa berdekatan. Keduanya saling menolak satu sama lain.

Baca juga:

 

Hanya saja.. ada hal lain yang tak mereka sadari. Sebenarnya mereka memendam rasa satu sama lain. Tentu keangkuhan menutup mata hati mereka. Sementara aku di sini… hanya akan menyimak keseruan itu.

“Ra, ini laporan persiapan pensi kita minggu ini.” ucapku sambil memberikan sebendel laporan kepada Yura.

“Oke. Thanks!” ucap Yura cuek. Ia tak mengucapkan sepatah kata pun. Entah apa yang kulakukan, hanya diam berdiri di dekatnya.

“Hmm.. Mas? Nunggu apa lagi?” tanyanya tiba-tiba, sadar aku menatap wajahnya begitu dalam.

“Nggak. Cuma mau bilang. Kamu cantik hari ini.” ucapku spontan.

Yura menatapku bingung. “Kamu kesurupan apa Mas?” tanyanya sambil mengetuk-ngetukkan bolpoin ke jidatku.

“Iya. Kamu kesurupan apa Mas? Harimau Sumatera kayak gini dibilang cantik.” sahut sebuah suara muncul dari balik pintu ruangan OSIS. Si Jupiter datang dengan seragam yang sudah dikeluarkan dan sedang menggigit batang lolipop.

“Dika! Kenapa pakaianmu nggak rapi? Ini masih jam sekolah tahu! Kalaupun sudah bukan, selama kamu masih di lingkungan sekolah, kamu nggak boleh berantakan gini!” tegur Yura.

Dika melangkah mendekat. “Kamu bukan guru BP. Nggak usah sok ngatur.” ujarnya sambil menepuk-nepuk rambut Yura. Hanya Dika lah yang berani memegang bagian terhormat dari ketua OSIS dengan amat-sangat santai.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!