“Ah masa sih? Kayaknya bukan punyaku deh!” bela Gusta. “Iya Bi. Aku nggak pernah punya dress unik kayak gini Lagian kayaknya juga ini pernah dipakai orang…”
“Mungkin milik sepupumu yang lain?” tanya bibi memastikan. “Atau, mungkin kamu saja yang lupa? Sudah tiga tahun kamu tak berkunjung ke sini. Bisa saja kamu melupakannya.”
Gusta masuk ke kamar masih kebingungan dengan baju yang ia genggam saat ini. Sepupu? Gusta hanya memiliki dua sepupu perempuan lain dalam keluarganya. Dan tak ada dari mereka yang memiliki ukuran pakaian yang sama dengan Gusta. Kakak sepupunya bertubuh kecil. Sementara adik sepupunya bertubuh lebih besar dibandingkan dirinya. Bibinya pun tak mungkin memiliki dress yang terlalu muda untuk gaya seumurannya walaupun ukurannya sama.
Baca juga:
Gusta melipat kembali dress yang ia temukan dan mengembalikannya ke dalam lemari pakaian.
“Jangan lupa bantu bibi masak untuk pamanmu.” ujar bibi yang kepalanya mengintip dari depan pintu. Gusta terkejut karena siang itu sedang sunyi-sunyinya. Sementara yang teredngar hanyalah suara dedahanan yang bergesekan karena tertiup angin. Lonceng di belakang rumah juga bergemerincing akibat angin yang berhembus begitu kencang.
“Memasak untuk paman gampang-gampang susah. Sejak sakit, pamanmu menjadi orang yang begitu pemilih dan cenderung menyebalkan. Karena sudah terbiasa makan yang enak-enak, makan dengan anjuran sajian bagi penderita diabetes sangatlah menyiksa baginya.” ujar bibi sambil mengeluarkan sawi dari kulkas dan mencucinya.
“Ini apa?” tanya Gusta sambil mengangkat kantong plastik berisikan sesuatu berwarna putih dan emppuk seperti puding dari dalam kulkas.
“Itu putih telur. Untuk menggantikan nasi atau makanan berkolestrol yang lain.” ujar bibi.
“Bibi kadang berpikir, pamanmu bisa berakhir kapan saja dengan penyakitnya yang sudah sangat parah ini. Tapi pamanmu selalu memiliki cara untuk memperpanjang usianya.” jelas bibi sambil memotong-motong sawi dan kini mengambil beberapa lombok dari sebelahnya.
“Cara untuk memperpanjang usia?” tanya Gusta bingung. Putih telur yang ia bawa telah diletakkan di wadah setelah ia buka bungkus plastiknya.