Makna Lagu Ampar-Ampar Pisang: Warisan Budaya dari Kalimantan Selatan

Lagu Ampar-Ampar Pisang adalah salah satu lagu daerah dari Kalimantan Selatan yang terkenal di seluruh Indonesia. Meski terdengar sederhana, lagu ini punya makna yang dalam dan merupakan cerminan budaya lokal. Dalam artikel ini, kita akan membahas makna lagu Ampar-Ampar Pisang, sejarahnya, nilai-nilai yang terkandung, hingga bagaimana lagu ini masih relevan hingga sekarang.

Lirik lagu Ampar-Ampar Pisang

Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sebiji dihurung bari bari
Masak sabijii dihurung bari bari
Mangga lepak mangga lepok
Sepatah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
Apinya canculupan
Bengkok dimakan api
Apinya canculupan
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sebiji dihurung bari bari
Masak sabijii dihurung bari bari
Mangga lepak mangga lepok
Sepatah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
Apinya canculupan
Bengkok dimakan api
Apinya canculupan
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Nang mana batis kutung dikitip bidawang
Mangga lepak mangga lepok
Sepatah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
Apinya canculupan
Bengkok dimakan api
Apinya canculupan
Bengkok dimakan api
Apinya canculupan

Sejarah Lagu Ampar-Ampar Pisang

Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Nama lagu ini sendiri merujuk pada proses mengeringkan pisang yang belum matang agar bisa dimakan. Dalam tradisi Banjar, pisang yang tidak layak dimakan langsung sering kali diolah terlebih dahulu dengan cara dikeringkan di atas tampah (wadah dari anyaman bambu). Proses ini disebut “mengampar,” sehingga muncullah istilah ampar-ampar pisang.

Lagu ini awalnya dinyanyikan saat orang-orang bekerja mengampar pisang bersama-sama. Tujuannya sederhana: menciptakan suasana ceria agar pekerjaan terasa lebih ringan. Dengan irama yang riang dan lirik yang mudah diingat, lagu ini dengan cepat menjadi bagian penting dari budaya Banjar.

Makna Lagu Ampar-Ampar Pisang

Lagu ini punya makna yang lebih dalam daripada sekadar lagu tentang pisang. Berikut beberapa aspek maknanya:

  1. Simbol Kebersamaan
    Dalam budaya Banjar, kegiatan mengampar pisang sering dilakukan secara gotong royong. Lagu ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kerja sama antarwarga. Setiap orang punya peran masing-masing dalam proses ini, mulai dari memanen, memotong, hingga mengeringkan pisang.
  2. Perjuangan dan Kesabaran
    Lirik “Pisangku balum masak” menggambarkan bahwa tidak semua hal bisa dinikmati langsung. Proses mengeringkan pisang adalah simbol dari perjuangan dan kesabaran untuk mendapatkan hasil terbaik. Ini adalah pesan kehidupan bahwa semua butuh waktu dan usaha.
  3. Hiburan di Tengah Kerja
    Lagu ini juga mencerminkan bagaimana masyarakat Banjar mencari cara untuk bersenang-senang meski sedang bekerja. Dengan bernyanyi, pekerjaan jadi terasa lebih ringan dan suasana jadi lebih akrab.
  4. Peringatan Akan Bahaya
    Frasa “Nang mana batis kutung dikitip bidawang” (mana kaki buntung digigit biawak) adalah peringatan kepada anak-anak agar lebih berhati-hati saat bekerja atau bermain di sekitar lingkungan yang berbahaya.

Analisis Lirik Lagu Ampar-Ampar Pisang

Untuk memahami makna lagu ini secara lebih mendalam, mari kita lihat liriknya:

Bagian Pertama

Ampar-ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sebiji dihurung bari-bari

Di sini, diceritakan tentang pisang yang belum matang tetapi mulai dimakan oleh bari-bari (sejenis serangga kecil). Hal ini menggambarkan bahwa proses belum selesai, namun sudah muncul tantangan. Dalam hidup, kita sering kali menghadapi rintangan sebelum hasil yang diinginkan tercapai.

Bagian Kedua

Mangga lepak mangga lepok
Sepatah kayu bengkok
Bengkok dimakan api, apinya canculupan

Frasa ini penuh dengan metafora. Kayu bengkok yang dimakan api melambangkan hambatan atau masalah yang bisa diatasi dengan usaha. Istilah canculupan (percikan api kecil) menunjukkan bahwa rintangan kadang hanya hal kecil yang terlihat besar.

Bagian Ketiga

Nang mana batis kutung dikitip bidawang

Bagian ini merupakan peringatan akan bahaya. Dalam kehidupan masyarakat Banjar, cerita seperti ini sering diselipkan untuk memberi pesan moral kepada anak-anak.

Nilai-Nilai Budaya yang Terkandung

Lagu Ampar-Ampar Pisang adalah cerminan dari nilai-nilai luhur masyarakat Banjar:

  1. Gotong Royong
    Seperti dijelaskan sebelumnya, kegiatan mengampar pisang dilakukan bersama-sama. Hal ini menunjukkan pentingnya gotong royong dalam kehidupan masyarakat.
  2. Kearifan Lokal
    Lagu ini menunjukkan bagaimana masyarakat lokal memanfaatkan apa yang mereka miliki, seperti pisang yang belum matang, menjadi sesuatu yang berguna.
  3. Harmoni dengan Alam
    Dalam liriknya, lagu ini mencerminkan kehidupan yang akrab dengan alam, termasuk ancaman dari binatang seperti biawak.

Relevansi Lagu Ampar-Ampar Pisang di Zaman Sekarang

Meskipun berasal dari masa lampau, lagu ini tetap relevan hingga kini. Berikut beberapa alasan:

  1. Sebagai Warisan Budaya
    Lagu ini adalah bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia. Dengan menyanyikannya, kita turut melestarikan tradisi dan sejarah bangsa.
  2. Pendidikan Anak
    Banyak sekolah di Indonesia menggunakan lagu ini sebagai bagian dari pelajaran seni dan budaya. Liriknya yang mudah diingat dan melodinya yang ceria membuat anak-anak antusias mempelajarinya.
  3. Inspirasi Kehidupan
    Pesan-pesan seperti kerja sama, kesabaran, dan kewaspadaan masih sangat relevan untuk generasi sekarang.

Fakta Menarik Tentang Lagu Ampar-Ampar Pisang

  1. Lagu dengan Versi Berbeda
    Ada beberapa versi lirik Ampar-Ampar Pisang di berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Namun, intinya tetap sama.
  2. Populer di Seluruh Indonesia
    Lagu ini sering dinyanyikan di acara-acara nasional, bahkan di tingkat internasional, sebagai perwakilan budaya Indonesia.
  3. Menggunakan Dialek Banjar
    Lirik lagu ini menggunakan bahasa Banjar, yang memberi warna unik pada lagu ini dibandingkan lagu daerah lainnya.

Video Lagu Ampar-Ampar Pisang

Kesimpulan

Lagu Ampar-Ampar Pisang bukan hanya lagu anak-anak biasa. Di balik liriknya yang sederhana, terkandung pesan-pesan mendalam tentang kehidupan, kebersamaan, dan kearifan lokal masyarakat Banjar. Dengan melestarikan lagu ini, kita turut menjaga salah satu warisan budaya Indonesia yang kaya dan penuh makna.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!