“Nggak, cuman sedikit ke atas duluan tadi.” jelas Ana.
“Del! Yang bener dong! Jangan tinggalin gini!” sentak Shandy pada Delta.
“Ternyata nggak kerasa ya? Bentar lagi sampai!” tanya Vany pada Delta ketika Delta kembali ke depan barisan.
“Hah? Sampai mana mbak?” tanya Delta bingung.
“Sampai di Lembah Kidang kan?” jawab Vany polos.
“Kita aja baru jalan sejam mbak. Hahaha!” jawab Delta sambil tertawa.
“Oh berarti yang tadi kulihat dusun doang.” jawab Vany. Delta hanya mengernyitkan dahinya. Tidak paham dengan apa yang dimaksud Vany.
Mereka terus berjalan sampai di titik Vany dan Ana tadi mendahului. Vany tiba-tiba kebingungan.
“Na? Dusun yang tadi kita liat mana ya?” tanya Vany sambil menarik-narik baju Ana.
“Tadi bukannya di sini ada belokan ya? Aku yakin banget di sini ada belokan. Terus di situ ada gapura merah. Iya kan??” tanya Vany lagi penasaran.
“Nggak. Udah lewat tadi. Besok aja lagi kita bahas.” jawab Ana terdengar resah.
“Masa sih udah lewat? Wong mencolok banget kok! (Lagi pula mencolok sekali kok!)” jawab Vany.
“Ssst! Wes to! Sesuk ae nek wes mudun dibahas! (Sudah lah! Besok saja kalau sudah turun gunung dibahas!)” sanggah Ana.
Regu dua terus berjalan hingga akhirnya mereka sampai di Kopkopan. Di situ, Topa memutuskan untuk berhenti. Delta lalu memimpin Vany, Ana, dan dua orang lainnya untuk melanjutkan ke Pondok sampai akhirnya ke Lembah Kidang. Lalu beristirahat di sana.