Cerpen Misteri: Mitos Ibu Hamil dan Hewan

“Wahhhh..!” suamiku takjub melihat teknik ini. “Itu langsung ketarik semuanya gitu?” tanya suamiku heran. Aku mengangguk-angguk lalu melanjutkan teknik yang sama pada semua ikan.

Seminggu berselang, rupanya aku sudah harus memulai persalinan. Suamiku langsung berubah menjadi mode siaga. Aku segera dilarikan ke rumah sakit karena air ketubanku sudah pecah.

Entah berapa lama aku di ruang persalinan. Tapi ketika bayiku lahir, aku tidak mendengar suara tangisan. Semua terdiam. Dokter dan perawat saling bertatapan dengan penuh heran. Suamiku yang tadinya tampak akan bahagia menjadi pucat.

Seolah-olah waktu terhenti. Segala sesuatu menjadi begitu lambat. Aku menyadari kejanggalan yang terjadi. Aku menyadari ada yang salah dengan bayiku.

Aku ingat, paragraf singkat yang aku baca di majalah tentang mitos itu.

Sebenarnya tidak masalah seorang ibu hamil mengonsumsi protein hewani. Namun, tidak dianjurkan jika hewan yang didapat itu berasal dari hasil buruan suami, kerabat, atau bahkan sang Ibu sendiri yang melakukan penyiksaan terhadap hewan.

Bayiku tidak bergerak. Suamiku mulai menangis. Aku sadar betul apa yang terjadi. Rasa-rasanya tanpa dokter menjelaskan pun, aku sudah tahu kenapa bayiku telah tiada.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!