Pernah Kepikiran Nggak Sih Kenapa Air Laut Rasanya Asin? Cari Tahu Yuk!

Bumi adalah planet yang indah. Jika dilihat dari luar angkasa, bumi tampak berwarna biru kehijauan. Dominasinya warna biru. Warna apakah itu? Yepp.. warna lautan. Faktanya, 70% permukaan bumi tertutup oleh air. Dari 70% itu, 97,5% adalah air asin, sementara hanya ada 2,5% air tawar yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Itupun, mayoritas air tawar di bumi masih dalam bentuk es. Thanks to global warming yang membuat es tawar meleleh dan jatuh ke laut lalu menjadi ikut asin. Huff.. Tapi ngomong-ngomong, kenapa bisa ya air laut itu asin? Harus banget ya asin rasanya.

Salahkan daratan! Eh hujan! Eh batuan!

Apa salahku?
Apa salahku?

Gimana coba? Ya emang sih semua gara-gara hujan yang turun ke daratan. Air hujan yang turun ke dataran tinggi akan menghantam berbagai macam batuan. Lalu kemudian mengalir ke bawah dan membawa berbagai macam mineral garram di dalamnya. setelah melalui proses dan perjalanan yang panjang, air akan bermuara di satu tempat. Kemana lagi kalau bukannn.. lautan? Nah mineral garam yang berbagai macam itu kemudian akan menumpuk di lautan. Permukaan lautan yang luas memicu terjadinya penguapan yang besar. Yang menguap hanyalah air. Garam tetap tinggal di lautan. Itulah sebabnya, air laut asin.

Baca juga:

 

Nggak semua garam dapat diartikan sebagai garam dapur

Aku?
Aku?

Jangan salah lho.. Garam yang ada di lautan, yang tadinya dibawa dari daratan nggak semua memilii unsur kimia NaCl, atau kita biasa menyebutnya sebagai garam dapur. Senyawa garam dalam kimia begitu banyak. Hanya saja karena selama ini kita mengenal garam dapur sebagai ‘garam’ maka kita akan menganggap garam di dunia ini hanyalah garam dapur. Padahal, di dalam garam lautan, terdapat banyak senyawa lain, seperti kalium, kalsium, dan natrium.

Tapi kenapa air danau atau telaga bisa nggak asin?

Karena danau baik hati dan senang berbagi
Karena danau baik hati dan senang berbagi

Karena air danau di danau dan air laut di laut. Hahaha… kelihatannya bercanda, tapi sebenarnya serius lhoh! Berapa sih luas danau terbesar di dunia? Danau terbesar sebenarnya jatuh pada laut Kaspia di Rusia. Tapi karena terlalu luas (394.299 km2) , makanya disebut laut, dan benar, keika bernama laut dapat dipastikan bahwa itu berair asin. Tapi danau air tawar terbesar di dunia terdapat di perbatasan Amerika Serikat dan Kanada, yaitu danau Superior dengan luas 82.414 km2. nah dari sini kita bisa tahu kan apa yang membedakan? Yaitu luas permukaan lautan dan danau. Kembali lagi pada hukum pertama, bahwa permukaan laut yang luas memicu terjadinya penguapan secara besar-besaran, sementara mineral yang tinggal di dalamnya cukup banyak. Sementara, permukaan danau yang lebih sempit membuat penguapan berlangsung terbatas sehingga terjadi keseimbangan antara air yang menguap dengan mineral yang tertinggal. Selain itu, pada umumnya danau masih mengalirkan airnya ke sungai-sungai sehingga airnya akan bersirkulasi. Sementara lautan, tidak dapat membagikan airnya lagi kemana-mana selain ke lautan itu sendiri.

Baca juga:

 

Laut terasin dan kadar garam dalam air laut

Sekedar info, saat ini Laut Mati sedang 'ssekarat' akibat eksploitasi berlebihan
Sekedar info, saat ini Laut Mati sedang ‘ssekarat’ akibat eksploitasi berlebihan

Laut terasin di dunia jatuh pada laut mati. Dinamakan laut mati karena saking asinnya nggak akan ada mahluk hidup yang dapat bertahan di dalamnya. Saking tingginya, tahukah kamu kalau kadar garam di dalam laut mati mencapai 32%! Padahal kadar garam di lautan rata-rata adalah 3%. Kalau diartikan berarti dalam satu botol coca-cola (1,4 L) itu terdapat 42 gram garam. Lha kalau kadarnya 32%, berarti dalam satu botol itu terdapat 448 gram garam! Gila coba! hampir setengah kilo sendiri! Padahal untuk masak sehari-hari aja biar terasa asin hanya dibutuhkan sekitar 1-2 sendok teh. Bisa dibayangin kan gimana asinnya? Oh iya, laut tertawar di dunia itu jatuh pada bagian dari Laut Baltik yang terletak di timur teluk Finlandia dan utara teluk Bothnia.

Sudah terjawab kan kenapa lautan rasanya harus asin? Bukan harus sih sebenarnya, tapi emangmau nggak mau ya asin. Karena mineral itu memiliki rasa, dan rasa itu nggak mungkin dipendam lagi, ya udah harus dikucurin ke lautan deh! Kok jadi baper ya? Hahaha.. oh iya selain dari air yang turun ke lautan, ombak yang menghantam tebing bebatuan dan juga pinggir pantai turut berperan dalam menyumbang asinnya lautan lho! Waduh menarik banget yaa? Semoga dengan ini rasa penasaranmu terjawab yaaak!

Baca juga:

Nara Pandhu
Nara Pandhu
Suka dengan hal-hal berbau misteri. Sudah menulis cerita misteri sejak tahun 2012.

Latest articles

Related articles

Leave a reply

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini
Captcha verification failed!
Skor pengguna captcha gagal. silahkan hubungi kami!